Sabtu, 25 Mei 2013

"Kobaran Api" di Berbagai Kawasaan Muslim & Ancaman "Perang Dunia III" (Perang Nuklir)





بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Ash-Shāffāt 


Bab 125


   “Kobaran Api” di Berbagai Kawasan  Muslim  & Ancaman Perang Dunia III
(Perang Nuklir)

 Oleh

 Ki Langlang Buana Kusuma

Dalam  akhir Bab sebelumnya telah dikemukakan mengenai berbagai tanda kebenaran pendakwaan Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Al-Masih Mau’ud a.s. atau Al-Masih Akhir Zaman atau Rasul Akhir Zaman  -- yang  mendapat tugas suci dari Allah Swt. untuk menggunggulkan agama Islam atas semua agama (QS.43:58-61; QS.61:10) -- yang terjadi di kawasan Timur  Tengah, salah satunya adalah  terlepasnya kembali “Kanaan” (Palestina) yang merupakan “negeri yang dijanjikan” bagi hamba-hamba Allah yang shaleh, firman-Nya:
وَ لَقَدۡ کَتَبۡنَا فِی الزَّبُوۡرِ مِنۡۢ بَعۡدِ الذِّکۡرِ اَنَّ الۡاَرۡضَ یَرِثُہَا عِبَادِیَ الصّٰلِحُوۡنَ ﴿﴾ اِنَّ فِیۡ ہٰذَا لَبَلٰغًا لِّقَوۡمٍ  عٰبِدِیۡنَ ﴿﴾ؕ  
Dan  sungguh Kami benar-benar telah menuliskan dalam  Kitab Zabur sesudah pemberi peringatan itu, bahwa negeri itu  akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang shalih.   Sesungguhnya dalam hal ini ada suatu amanat bagi kaum yang beribadah.      (Al-Anbiya [21]:106-107).
     Tetapi terlepasnya “negeri yang dijanjikan” (Kanaan/Palestina) dari kekuasaan umat Islam  yang kedua kali  hanya merupakan satu babak sementara saja. Orang-orang Islam telah ditakdirkan akan menguasainya kembali. Cepat atau lambat — malahan lebih cepat daripada lambat - Palestina akan kembali menjadi milik umat Islam melalui perjuangan suci Rasul Akhir Zaman (QS.61:10). Hal ini merupakan keputusan Allah Swt.  dan tidak ada seorang pun dapat mengubah keputusan Allah Swt., firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ  اَرۡسَلَ  رَسُوۡلَہٗ  بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ  الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ  عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ لَوۡ  کَرِہَ  الۡمُشۡرِکُوۡنَ﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama, walaupun orang musyrik tidak me-nyukai. (Ash-Shaf [61]:10).

Jemaat Ahmadiyah adalah Hawāriyyīn Akhir Zaman

  Kebanyakan ahli tafsir Al-Quran sepakat bahwa ayat ini kena untuk Al-Masih yang dijanjikan (Al-Masih Mau’ud a.s.) – yakni  Mirza Ghulam Ahmad a.s. --  sebab di Akhir Zaman ini  semua agama muncul dan keunggulan Islam di atas semua agama akan menjadi kepastian. Itulah sebabnya Allah Swt. telah memerintahkan orang-orang yang beriman – yakni umat Islam – agar bersikap seperti hawāriyyīn yang menyambut seruan Al-Masih Isa Ibnu Maryam a.s.,  dan tidak bersikap seperti para pemuka agama Yahudi yang berusaha membunuh Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. melalui penyaliban,firman-Nya:
یٰۤاَیُّہَا  الَّذِیۡنَ  اٰمَنُوۡا کُوۡنُوۡۤا  اَنۡصَارَ اللّٰہِ کَمَا قَالَ عِیۡسَی ابۡنُ  مَرۡیَمَ لِلۡحَوَارِیّٖنَ مَنۡ  اَنۡصَارِیۡۤ  اِلَی اللّٰہِ ؕ قَالَ الۡحَوَارِیُّوۡنَ نَحۡنُ  اَنۡصَارُ اللّٰہِ  فَاٰمَنَتۡ طَّآئِفَۃٌ  مِّنۡۢ  بَنِیۡۤ  اِسۡرَآءِیۡلَ وَ کَفَرَتۡ طَّآئِفَۃٌ ۚ فَاَیَّدۡنَا  الَّذِیۡنَ  اٰمَنُوۡا عَلٰی عَدُوِّہِمۡ  فَاَصۡبَحُوۡا ظٰہِرِیۡنَ ﴿﴾
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam berkata kepada  pengikut-pengikutnya  (hawāriyyīn), Siapakah penolong-penolongku di jalan Allah?” Pengikut-pengikut yang setia (hawāriyyūn) itu berkata: “Kamilah penolong-penolong Allah.” Maka segolongan dari Bani Israil beriman sedangkan segolongan lagi kafir, kemudian Kami membantu orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (Ash-Shaf [61]:15).
  Dari ketiga golongan agama di antara kaum Yahudi, yang terhadap mereka Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. menyampaikan tablighnya – kaum Parisi, kaum Saduki, dan kaum Essenes – Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. termasuk golongan terakhir (kaum Essenes) sebelum beliau diutus sebagai rasul Allah.
 Kaum Essenes adalah kaum yang sangat bertakwa, hidup jauh dari kesibukan dan keramaian dunia, dan melewatkan waktu mereka dalam berzikir dan berdoa, dan berbakti kepada sesama manusia. Dari kaum inilah berasal bagian besar dari para pengikut beliau di masa permulaan (“The Dead Sea Community,” oleh Kurt Schubert, dan “The Crucifixion by an Eye-Witness”). Mereka disebut “Paraclette -  Penolong” oleh Eusephus.
Kata-kata penutup Surah ini sungguh sarat dengan nubuatan. Sepanjang zaman para pengikut Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.  telah menikmati kekuatan dan kekuasaan atas musuh abadi mereka – kaum Yahudi. Mereka telah menegakkan dan memerintah kerajaan-kerajaan luas dan perkasa, sedang kaum Yahudi tetap merupakan kaum yang cerai-berai sehingga mendapat julukan “the Wandering Jew” (“Yahudi Pengembara”), dengan demikian benarlah firman-Nya:
اِذۡ قَالَ اللّٰہُ یٰعِیۡسٰۤی اِنِّیۡ مُتَوَفِّیۡکَ وَ رَافِعُکَ اِلَیَّ وَ مُطَہِّرُکَ مِنَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا  وَ جَاعِلُ الَّذِیۡنَ اتَّبَعُوۡکَ فَوۡقَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡۤا اِلٰی یَوۡمِ الۡقِیٰمَۃِ ۚ ثُمَّ  اِلَیَّ مَرۡجِعُکُمۡ فَاَحۡکُمُ بَیۡنَکُمۡ فِیۡمَا کُنۡتُمۡ  فِیۡہِ  تَخۡتَلِفُوۡنَ ﴿﴾
Ingatlah ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya  Aku akan mewafatkan engkau  secara wajar dan   akan meninggikan derajat kemuliaan engkau di sisi-Ku, akan membersihkan engkau dari tuduhan orang-orang yang kafir kepada engkau, dan akan menjadikan   orang-orang yang mengikuti engkau di atas orang-orang yang kafir  hingga Hari Kiamat,  kemudian kepada-Ku  kamu akan dikembalikan, lalu Aku akan menghakimi di antara kamu dalam apa yang kamu senantiasa berselisih mengenainya.” (Āli ‘Imran [3]:56). 

As-Sā’ah (Tanda Saat) bagi Bani Isma’il (Umat Islam)

Di Akhir Zaman ini, dari kalangan “orang-orang yang beriman”,  yang menyambut perintah Allah Swt.  untuk menjadi penolong perjuangan suci  Al-Masih Mau’ud a.s. tersebut hanya umat Islam dari golongan Ahmadiyah, sedangkan yang lainnya memilih meniru sikap  buruk para pemuka agama Yahudi yang  berusaha membunuh Al-Masih Mau’ud a.s., sehingga akibatnya di Akhir Zaman ini untuk yang kedua kalinya  Palestina – “negeri yang dijanjikan” – terlepas dari kekuasaan umat Islam  dan di sana berdiri  negara sementara “Zionis Israel.
     Jadi, terlepasnya Kanaan (Palestina)  -- “negeri yang dijanjikan” dari tangan umat Islam di Timur Tengah pada tahun 1948,  serta keadaan kacau-balau di kawasan Timur-Tengah  berupa peperangan berkepanjangan antara sesama umat Islam yang berbeda sekte serta mazhab  yang terus berkecamuk hingga saat ini, pada hakikatnya merupakan Tanda kebenaran as-Sā’ah (tanda Saat/Kiamat) bagi Bani Isma’il,  bahwa Al-Masih Akhir Zaman yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh tiga kaum keturunan  Nabi Ibrahim a.s. --  umat Yahudi, umat Kristen dan Umat Islam – Rasul Akhir Zaman tersebut  telah datang (QS.61:10), namun mereka mendustakan serta menentang  Rasul Akhir Zaman tersebut, yakni Mirza Ghulam Ahmad a.s., sehingga akibatnya yang terjadi adalah sebagaimana firman Allah Swt. selanjutnya: 
فَاخۡتَلَفَ الۡاَحۡزَابُ مِنۡۢ  بَیۡنِہِمۡ ۚ فَوَیۡلٌ  لِّلَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡا مِنۡ عَذَابِ یَوۡمٍ اَلِیۡمٍ ﴿﴾  ہَلۡ یَنۡظُرُوۡنَ  اِلَّا السَّاعَۃَ  اَنۡ تَاۡتِیَہُمۡ بَغۡتَۃً  وَّ ہُمۡ  لَا یَشۡعُرُوۡنَ ﴿﴾  اَلۡاَخِلَّآءُ  یَوۡمَئِذٍۭ بَعۡضُہُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ  اِلَّا الۡمُتَّقِیۡنَ ﴿ؕ﴾  یٰعِبَادِ  لَا خَوۡفٌ عَلَیۡکُمُ  الۡیَوۡمَ  وَ لَاۤ اَنۡتُمۡ  تَحۡزَنُوۡنَ﴿ۚ﴾
Tetapi    golongan-golongan di antara mereka berselisih, maka celakalah bagi  orang-orang zalim karena azab hari yang pedih. Tidaklah yang mereka tunggu-tunggu selain Saat yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba dan mereka tidak menyadari. Kawan-kawan pada hari itu sebagian akan bermusuhan dengan sebagian lain,  kecuali orang-orang bertakwa.  Allah berfirman: "Hai hamba-hamba-Ku,  tidak ada ketakutan atas kamu pada hari ini dan tidak pula kamu akan bersedih hati  (Az-Zuhruf [43]:66-69).
    Pada saat derita sengsara, segala persahabatan dilupakan. Kawan-kawan saling menjauhi, bahkan berubah menjadi musuh. Di tempat lain Al-Quran memberikan penjelasan yang terinci mengenai keadaan orang-orang berdosa, bila mereka diharapkan kepada akibat-akibat buruk perbuatan buruk mereka.

Meminta Azab yang Diancamkan 
Disegerakan Kedatangannya

     Berikut ini adalah gambaran dahsyatnya azab pamungkas di Akhir Zaman ini yang, insya Allah, akan menimpa  dunia – kecuali jika mereka beriman kepada Rasul Akhir Zaman  yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh semua umat beragama dengan nama yang berlainan --   firman-Nya:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ﴿﴾  سَاَلَ  سَآئِلٌۢ  بِعَذَابٍ  وَّاقِعٍ ۙ﴿﴾  لِّلۡکٰفِرِیۡنَ لَیۡسَ لَہٗ  دَافِعٌ ۙ﴿﴾  مِّنَ اللّٰہِ  ذِی الۡمَعَارِجِ ؕ﴿﴾  تَعۡرُجُ  الۡمَلٰٓئِکَۃُ  وَ الرُّوۡحُ  اِلَیۡہِ  فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗ  خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ﴿﴾  فَاصۡبِرۡ  صَبۡرًا  جَمِیۡلًا ﴿﴾  اِنَّہُمۡ  یَرَوۡنَہٗ  بَعِیۡدًا ۙ﴿﴾  وَّ  نَرٰىہُ  قَرِیۡبًا ؕ﴿﴾  یَوۡمَ  تَکُوۡنُ  السَّمَآءُ  کَالۡمُہۡلِ ۙ﴿﴾  وَ تَکُوۡنُ  الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ  ۙ﴿﴾  وَ لَا یَسۡـَٔلُ  حَمِیۡمٌ حَمِیۡمًا ﴿ۚ﴾ یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ ؕ یَوَدُّ  الۡمُجۡرِمُ لَوۡ  یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ بِبَنِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ مَنۡ  فِی الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ  یُنۡجِیۡہِ ﴿ۙ﴾  کَلَّا ؕ اِنَّہَا  لَظٰی﴿ۙ﴾  نَزَّاعَۃً   لِّلشَّوٰی  ﴿ۚۖ﴾ تَدۡعُوۡا  مَنۡ  اَدۡبَرَ  وَ تَوَلّٰی ﴿ۙ﴾ وَ  جَمَعَ   فَاَوۡعٰی ﴿﴾  
Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Seorang penanya menanyakan mengenai  azab yang akan terjadi,  untuk orang-orang kafir, yang seorang pun   dapat menghindarkannya, Azab itu dari Allah Yang memiliki tempat-tempat naik,  malaikat-malaikat dan ruh itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang ukurannya lima puluh ribu tahun.  Maka bersabarlah dengan sabar yang baik. Sesungguhnya mereka memandang hari itu sangat jauh,  mustahil, sedangkan Kami melihatnya dekat, pasti terjadi. Pada hari langit akan menjadi seperti cairan tembaga, dan gunung-gunung akan menjadi seperti bulu domba yang dihamburkan. Dan tidak akan bertanya  sahabat karib kepada sahabat karib lainnya.   Hari itu akan diperlihatkan dengan jelas kepada mereka.  Orang ber-dosa ingin seandainya  dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya serta  saudaranya,   dan kaum kerabatnya yang melindunginya, dan bahkan  semua orang yang ada di bumi kemudian menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya  itu nyala api,   yang melucuti (mengelupas) kulit  kepala, yang memanggil orang yang membelakangi dan yang  berpaling, dan menimbun harta serta menahannya.  (Al-Ma’ārīj [70]:1-19).
  “Penanya” dalam ayat ini dianggap oleh beberapa ahli tafsir tertuju kepada Nadhr bin Al-Harits, atau Abu Jahal. Tetapi, kata “penanya” itu tidak hanya mengisyaratkan kepada seseorang tertentu, bahkan dapat dikenakan kepada semua orang kafir, sebab mereka semua berulang-ulang menantang Nabi Besar Muhammad saw.  supaya beliau saw. menurunkan – yakni mempercepat  -- atas mereka azab yang diancamkan (QS.8:33; QS.21:39; QS.27:72; QS.32: 29; QS.34:30; QS.36:49; QS.67:26), firman-Nya kepada Nabi Besar Muhammad saw.:
وَ اِنۡ یُّکَذِّبُوۡکَ فَقَدۡ کَذَّبَتۡ قَبۡلَہُمۡ قَوۡمُ  نُوۡحٍ  وَّ عَادٌ  وَّ  ثَمُوۡدُ ﴿ۙ﴾  وَ  قَوۡمُ   اِبۡرٰہِیۡمَ  وَ  قَوۡمُ  لُوۡطٍ﴿ۙ﴾  وَّ اَصۡحٰبُ مَدۡیَنَ ۚ وَ کُذِّبَ مُوۡسٰی فَاَمۡلَیۡتُ لِلۡکٰفِرِیۡنَ ثُمَّ  اَخَذۡتُہُمۡ ۚ فَکَیۡفَ کَانَ نَکِیۡرِ ﴿﴾  فَکَاَیِّنۡ مِّنۡ قَرۡیَۃٍ  اَہۡلَکۡنٰہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ  فَہِیَ خَاوِیَۃٌ عَلٰی عُرُوۡشِہَا وَ بِئۡرٍ  مُّعَطَّلَۃٍ   وَّ  قَصۡرٍ  مَّشِیۡدٍ ﴿﴾   اَفَلَمۡ یَسِیۡرُوۡا فِی الۡاَرۡضِ فَتَکُوۡنَ لَہُمۡ قُلُوۡبٌ یَّعۡقِلُوۡنَ بِہَاۤ  اَوۡ اٰذَانٌ یَّسۡمَعُوۡنَ بِہَا ۚ فَاِنَّہَا لَا تَعۡمَی الۡاَبۡصَارُ  وَ لٰکِنۡ  تَعۡمَی الۡقُلُوۡبُ الَّتِیۡ فِی الصُّدُوۡرِ ﴿﴾
Dan jika mereka  mendustakan engkau maka sungguh telah mendustakan pula sebelum mereka kaum Nuh dan ‘Ad dan Tsamud,    dan kaum Ibrahim serta kaum Luth,  dan penduduk Madyan, dan   Musa pun telah didustakan, tetapi Aku memberi tangguh kepada orang-orang kafir,  kemudian Aku menangkap mereka maka betapa dahsyatnya akibat keingkaran kepada-Ku!    Dan berapa banyak kota yang Kami telah  membinasakannya, yang penduduknya sedang berbuat zalim  lalu dinding-dindingnya  jatuh atas atapnya, dan sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang menjulang tinggi.    Maka apakah mereka tidak berpesiar di bumi, lalu menjadikan hati mereka memahami dengannya atau menjadikan telinga  mereka mendengar dengannya? Maka sesungguhnya bukan mata yang buta  tetapi yang buta adalah hati yang ada dalam dada.  (Al-Hājj [22]:43-47).

Perang Dunia I dan II & Perang Dunia III (Perang Nuklir) 

     Dari ayat 47   jelas bahwa orang-orang mati, orang-orang buta, dan orang-orang tuli, yang dibicarakan di sini atau di tempat lain dalam Al-Quran ialah, orang-orang yang ditilik dari segi ruhani telah mati, buta, dan tuli. Selanjutnya Allah Swt. berfirman kepada Nabi Besar Muhammad saw.:
وَ  یَسۡتَعۡجِلُوۡنَکَ بِالۡعَذَابِ وَ لَنۡ یُّخۡلِفَ اللّٰہُ وَعۡدَہٗ ؕ وَ اِنَّ یَوۡمًا عِنۡدَ رَبِّکَ  کَاَلۡفِ  سَنَۃٍ   مِّمَّا  تَعُدُّوۡنَ ﴿ ﴾  وَ کَاَیِّنۡ مِّنۡ قَرۡیَۃٍ  اَمۡلَیۡتُ لَہَا وَ ہِیَ ظَالِمَۃٌ  ثُمَّ اَخَذۡتُہَا ۚ وَ اِلَیَّ الۡمَصِیۡرُ ﴿﴾
Dan mereka meminta kepada engkau untuk mempercepat azab, tetapi Allah  tidak akan pernah mengingkari janji-Nya. Dan sesungguhnya satu hari di sisi Tuhan engkau  seperti seribu tahun menurut perhitungan kamu.  Dan berapa banyaknya kota telah Aku memberi tangguh baginya padahal dia berlaku zalim, kemudian Aku menangkapnya dan kepada Aku-lah kembali mereka. (Al-Hājj [22]:48-49).
      Nabi Besar Muhammad saw. menurut riwayat pernah bersabda bahwa tiga abad (300 tahun) pertama Islam akan merupakan masa yang terbaik, sesudah itu kepalsuan akan tersebar di kalangan umat Islam dan suatu masa kegelapan akan datang dan meluas sampai seribu tahun (Tirmidzi).
    Masa 1000 tahun ini dipersamakan dengan satu hari (QS.32:6). Dalam masa ini satu kaum yang bermata biru – yang bangsa-bangsa Kristen dari Barat  atau Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) atau Dajjal yang “matanya buta sebelah” -- akan bangkit dan menyebar luas ke seluruh dunia (QS.20:103-104; QS.21:96-99; Wahyu 20:7-10).
Orang-orang bermata biru itulah yang karena sombong dan takabur, yang diakibatkan oleh karena memperoleh kemuliaan duniawi dan kekuasaan politik, telah digambarkan memberi tantangan kepada Nabi Besar Muhammad saw.   untuk mempercepat azab yang — begitulah dikatakan oleh beliau  saw.— akan menimpa mereka pada waktu yang ditentukan dan dijanjikan itu (QS.18:1-9).
   Dengan demikian jelaslan yang dimaksud dengan “seorang penanya” yang “menanyakan” – yakni menantang – kepada Nabi Besar Muhamad saw. agar mempercepat kedatangan azab Ilahi yang diancamkan kepada mereka,  dimana sebagai realisasinya telah terjadi Perang Dunia I dan Perang Dua II, dan Perang Dunia III (Perang Nuklir) tinggal menunggu waktu kedatangannya yang sangat tiba-tiba, seperti juga yang terjadi dengan dua Perang Dunia sebelumnya, firman-Nya:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ﴿﴾  سَاَلَ  سَآئِلٌۢ  بِعَذَابٍ  وَّاقِعٍ ۙ﴿﴾  لِّلۡکٰفِرِیۡنَ لَیۡسَ لَہٗ  دَافِعٌ ۙ﴿﴾  مِّنَ اللّٰہِ  ذِی الۡمَعَارِجِ ؕ﴿﴾  تَعۡرُجُ  الۡمَلٰٓئِکَۃُ  وَ الرُّوۡحُ  اِلَیۡہِ  فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ مِقۡدَارُہٗ  خَمۡسِیۡنَ اَلۡفَ سَنَۃٍ ۚ﴿﴾  فَاصۡبِرۡ  صَبۡرًا  جَمِیۡلًا ﴿﴾  اِنَّہُمۡ  یَرَوۡنَہٗ  بَعِیۡدًا ۙ﴿﴾  وَّ  نَرٰىہُ  قَرِیۡبًا ؕ﴿﴾  یَوۡمَ  تَکُوۡنُ  السَّمَآءُ  کَالۡمُہۡلِ ۙ﴿﴾  وَ تَکُوۡنُ  الۡجِبَالُ کَالۡعِہۡنِ  ۙ﴿﴾  وَ لَا یَسۡـَٔلُ  حَمِیۡمٌ حَمِیۡمًا ﴿ۚ﴾ یُّبَصَّرُوۡنَہُمۡ ؕ یَوَدُّ  الۡمُجۡرِمُ لَوۡ  یَفۡتَدِیۡ مِنۡ عَذَابِ یَوۡمِئِذٍۭ بِبَنِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ صَاحِبَتِہٖ وَ اَخِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ فَصِیۡلَتِہِ الَّتِیۡ تُــٔۡوِیۡہِ ﴿ۙ﴾  وَ مَنۡ  فِی الۡاَرۡضِ جَمِیۡعًا ۙ ثُمَّ  یُنۡجِیۡہِ ﴿ۙ﴾  کَلَّا ؕ اِنَّہَا  لَظٰی﴿ۙ﴾  نَزَّاعَۃً   لِّلشَّوٰی  ﴿ۚۖ﴾ تَدۡعُوۡا  مَنۡ  اَدۡبَرَ  وَ تَوَلّٰی ﴿ۙ﴾ وَ  جَمَعَ   فَاَوۡعٰی ﴿﴾  
Aku baca dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Seorang penanya menanyakan mengenai  azab yang akan terjadi,  untuk orang-orang kafir, yang seorang pun   dapat menghindarkannya, Azab itu dari Allah Yang memiliki tempat-tempat naik,  malaikat-malaikat dan ruh itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang ukurannya lima puluh ribu tahun.  Maka bersabarlah dengan sabar yang baik. Sesungguhnya mereka memandang hari itu sangat jauh,  mustahil, sedangkan Kami melihatnya dekat, pasti terjadi. Pada hari langit akan menjadi seperti cairan tembaga, dan gunung-gunung akan menjadi seperti bulu domba yang dihamburkan. Dan tidak akan bertanya  sahabat karib kepada sahabat karib lainnya.   Hari itu akan diperlihatkan dengan jelas kepada mereka.  Orang berdosa ingin seandainya  dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu dengan anak-anaknya,  dan isterinya serta  saudaranyadan kaum kerabatnya yang melindunginya, dan bahkan  semua orang yang ada di bumi kemudian menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya  itu nyala api,   yang melucuti (mengelupas) kulit  kepala, yang memanggil orang yang membelakangi dan yang  berpaling, dan menimbun harta serta menahannya.  (Al-Ma’ārij [70]:1-19).

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***

Pajajaran Anyar,11 Mei  2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar