بِسۡمِ
اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Khazanah Ruhani Surah Ash-Shāffāt
Bab 20
Misal Nabi Isa Ibnu Maryam
a.s. &
Hawāriyyīn
Akhir
Zaman
Oleh
Ki
Langlang Buana Kusuma
Dalam Akhir Bab 19 telah dikemukakan mengenai dua kali pengutusan
Nabi Besar Muhammad Saw., (QS.62:3-4), yakni yang pertama di kalangan bangsa Arab jahiliyah, dan yang kedua
kali beliau saw. dibangkitkan di
kalangan umat Islam di Akhir Zaman dalam wujud Al-Masih Mau’ud a.s. atau misal Isa
Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58) atau Rasul
Akhir Zaman yang akan mengunggulkan agama Islam atas agama-agama lainnya
(QS.61:10), setelah umat Islam mengalami penghukuman
Allah Swt. yang kedua kali melalui serbuan
Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog) di Akhir Zaman,
firman-Nya:
ہُوَ
الَّذِیۡ بَعَثَ فِی الۡاُمِّیّٖنَ
رَسُوۡلًا مِّنۡہُمۡ یَتۡلُوۡا
عَلَیۡہِمۡ اٰیٰتِہٖ وَ
یُزَکِّیۡہِمۡ وَ
یُعَلِّمُہُمُ الۡکِتٰبَ وَ الۡحِکۡمَۃَ ٭ وَ اِنۡ کَانُوۡا مِنۡ قَبۡلُ
لَفِیۡ ضَلٰلٍ مُّبِیۡنٍ ۙ﴿﴾ وَّ اٰخَرِیۡنَ مِنۡہُمۡ لَمَّا یَلۡحَقُوۡا بِہِمۡ ؕ وَ ہُوَ الۡعَزِیۡزُ
الۡحَکِیۡمُ ﴿ ﴾
Dia-lah Yang telah membangkitkan di kalangan bangsa yang
buta huruf seorang rasul dari antara mereka, yang membacakan kepada mereka Tanda-tanda-Nya, mensucikan
mereka, dan mengajarkan kepada mereka
Kitab dan Hikmah walaupun sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata; dan juga akan
membangkitkannya pada kaum lain dari
antara mereka, yang belum bertemu dengan mereka. Dan
Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (Al-Jumu’ah [62]:3-4).
Pencabutan “Ruh”
Al-Quran
Sehubungan dengan ayat وَّ اٰخَرِیۡنَ مِنۡہُمۡ لَمَّا
یَلۡحَقُوۡا بِہِمۡ ؕ وَ ہُوَ
الۡعَزِیۡزُ الۡحَکِیۡمُ Abu Hurairah r.a. berkata: “Pada suatu hari kami sedang
duduk-duduk bersama Nabi Besar Muhammad Saw., ketika Surah Jumu’ah diturunkan. Saya minta
keterangan kepada Nabi Besar Muhammad Saw.: “Siapakah yang diisyaratkan oleh
kata-kata Dan Dia akan
membangkitkannya pada kaum lain dari antara mereka yang belum bertemu dengan
mereka?” – Salman al-Farsi (Salman asal Parsi) sedang duduk di antara kami.
Setelah saya berulang-ulang
mengajukan pertanyaan itu, Nabi Besar Muhammad Saw. meletakkan
tangan beliau pada Salman dan
bersabda: “Bila iman telah terbang ke Bintang Tsuraya, seorang lelaki dari
mereka ini pasti akan menemukannya.” (Bukhari).
Hadits Nabi Besar Muhammad Saw. ini
menunjukkan bahwa ayat ini dikenakan kepada seorang lelaki dari keturunan
Parsi.
Al-Masih Mau’ud a.s. –
yakni Mirza Ghulam Ahmad a.s. -- pendiri Jemaat Ahmadiyah, walau pun termasuk
dari kalangan Ahli Bait Nabi Besar Muhammad Saw. dari jalur Imam Hasan r.a., beliau adalah dari
keturunan Parsi. Hadits Nabi Besar Muhammad Saw. lainnya menyebutkan kedatangan Al-Masih pada saat ketika tidak ada yang
tertinggal di dalam Al-Quran kecuali kata-katanya, dan tidak ada yang
tertinggal di dalam Islam selain namanya
(Baihaqi), yaitu, jiwa
ajaran Islam yang sejati akan lenyap, firman-Nya:
یُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ مِنَ السَّمَآءِ
اِلَی الۡاَرۡضِ ثُمَّ یَعۡرُجُ
اِلَیۡہِ فِیۡ یَوۡمٍ کَانَ
مِقۡدَارُہٗۤ اَلۡفَ سَنَۃٍ مِّمَّا
تَعُدُّوۡنَ ﴿﴾
Dia
mengatur perintah dari langit sampai bumi, kemudian perintah
itu akan naik kepada-Nya dalam satu
hari, yang hitungan lamanya seribu tahun dari apa yang kamu hitung.
(Al-Sajdah
[31]:6). Lihat pula QS.17:86-89.
Ayat ini menunjuk kepada suatu pancaroba sangat hebat, yang ditakdirkan
akan menimpa Islam dalam
perkembangannya yang penuh dengan perubahan itu. Islam akan melalui suatu masa kemajuan dan kesejahteraan yang mantap selama 3 abad pertama kehidupannya.
Nabi Besar Muhammad Saw. diriwayatkan pernah menyinggung secara
jitu mengenai kenyataan itu dalam sabda beliau: “Abad terbaik ialah abad di kala aku hidup, kemudian abad berikutnya,
kemudian abad sesudah itu” (Tirmidzi & Bukhari,
Kitab-usy-Syahadat).
Islam mulai mundur sesudah 3 abad pertama masa keunggulan dan keme-nangan yang
tiada henti-hentinya. Peristiwa kemunduran dan kemerosotannya ber-langsung dalam
masa 1000 tahun berikutnya. Kepada masa
1000 tahun inilah, telah diisyaratkan dengan kata-kata: “Kemudian perintah
itu akan naik kepada-Nya dalam satu hari, yang hitungan lamanya seribu tahun.”
Pengembalian “Ruh” Al-Quran dari “Bintang Tsurayya” &
Hawariyyīn Akhir Zaman
Dalam hadits lain Nabi Besar
Muhammad Saw. diriwayatkan pernah
bersabda bahwa iman akan terbang ke
Bintang Suraya dan seseorang dari keturunan Parsi akan mengembalikannya ke bumi
(Bukhari, Kitab-ut-Tafsir).
Dengan kedatangan Al-Masih Mau’ud a.s., Pendiri Jemaat
Ahmadiyah, dalam abad ke-14
sesudah Hijrah, laju kemerosotannya telah terhenti dan kebangkitan Islam kembali mulai berlaku, sebagaimana firman-Nya:
ہُوَ الَّذِیۡۤ اَرۡسَلَ رَسُوۡلَہٗ
بِالۡہُدٰی وَ دِیۡنِ الۡحَقِّ لِیُظۡہِرَہٗ عَلَی الدِّیۡنِ کُلِّہٖ وَ لَوۡ کَرِہَ
الۡمُشۡرِکُوۡنَ ٪﴿﴾
Dia-lah Yang mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk
dan dengan agama yang benar supaya Dia memenangkannya atas semua agama,
walaupun orang musyrik tidak
menyukai. (Ash-Shaf [61]:10).
Kebanyakan
ahli tafsir Al-Quran sepakat bahwa ayat ini kena untuk Al-Masih yang dijanjikan (Al-Masih Mau’ud a.s.), sebab di zaman
beliau semua agama muncul dan berlomba-lomba menyebarkan ajarannya, dan keunggulan Islam di atas semua agama akan menjadi kepastian.
Dengan demikian benarlah perintah
Allah Swt. selanjutnya dalam Surah Ash-Shaf
tersebut kepada orang-orang beriman --
terutama sekali umat Islam – agar mereka
seperti golongan hawāriyyīn
yang beriman kepada Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.3:53-55), dan tidak menjadi
seperti para pemuka kaum Yahudi yang mendustakan dan menentang Nabi Isa Ibnu Maryam a.s., firman-Nya:
یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ
اٰمَنُوۡا کُوۡنُوۡۤا اَنۡصَارَ
اللّٰہِ کَمَا قَالَ عِیۡسَی ابۡنُ
مَرۡیَمَ لِلۡحَوَارِیّٖنَ مَنۡ
اَنۡصَارِیۡۤ اِلَی اللّٰہِ ؕ
قَالَ الۡحَوَارِیُّوۡنَ نَحۡنُ اَنۡصَارُ
اللّٰہِ فَاٰمَنَتۡ طَّآئِفَۃٌ مِّنۡۢ
بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ وَ
کَفَرَتۡ طَّآئِفَۃٌ ۚ فَاَیَّدۡنَا
الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا عَلٰی
عَدُوِّہِمۡ فَاَصۡبَحُوۡا ظٰہِرِیۡنَ ﴿٪ ﴾
Hai orang-orang yang
beriman, jadilah kamu penolong-penolong
Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam
berkata kepada pengikut-pengikutnya,
“Siapakah penolong-penolongku di jalan Allah?” Pengikut-pengikut yang setia (hawāriyyūn) itu berkata: “Kamilah penolong-penolong Allah.” Maka segolongan dari Bani Israil beriman
sedangkan segolongan lagi kafir,
kemudian Kami membantu orang-orang yang
beriman terhadap musuh-musuh mereka lalu mereka menjadi orang-orang
yang menang. (Ash-Shaff [61]:13).
Dari ketiga golongan
agama di antara kaum Yahudi, yang terhadap mereka Nabi Isa ibnu Maryam a.s. menyampaikan tablighnya – kaum Parisi,
kaum Saduki, dan kaum Essenes – Nabi
Isa ibnu Maryam a.s. termasuk golongan terakhir sebelum beliau
diutus sebagai rasul Alah untuk kaum Bani Israil (QS.61:7).
Kaum Essenes
adalah kaum yang sangat bertakwa, hidup jauh dari kesibukan dan keramaian
dunia, dan melewatkan waktu mereka dalam berzikir dan berdoa, dan berbakti
kepada sesama manusia. Dari kaum inilah berasal bagian besar dari para pengikut
beliau di masa permulaan (“The Dead
Sea Community,” oleh Kurt Schubert, dan “The Crucifixion by an Eye-Witness”). Mereka disebut
“Para Penolong” oleh Eusephus.
Keberhasilan Duniawi Para
Pengikut Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. &
Kembalinya “the
Wandering Jew” (“Yahudi Pengembara”) ke Palestina
Kata-kata
penutup Surah ini sungguh sarat dengan nubuatan.
Sepanjang zaman para pengikut Nabi Isa ibnu Maryam a.s. telah menikmati kekuatan dan kekuasaan
atas musuh abadi mereka – kaum Yahudi.
Mereka telah menegakkan dan memerintah kerajaan-kerajaan
luas dan perkasa, sedang kaum Yahudi
tetap merupakan kaum yang cerai-berai
sehingga mendapat julukan “the Wandering
Jew” (“Yahudi Pengembara”).
Jadi, Al-Quran dan hadits kedua-duanya
sepakat bahwa firman Allah Swt. QS.62:3-4
ini menunjuk kepada kedatangan kedua kali Nabi Besar Muhammad Saw dalam wujud Al-Masih
Mau’ud a.s. atau Rasul Akhir Zaman
yang kedatangannya ditunggu-tunggu oleh semua
umat beragama dengan nama-nama (sebutan) yang berbeda-beda, yakni Mirza
Ghulam Ahmad a.s..
Pengutusan kedua kali secara ruhani Nabi Besar Muhammad Saw. dalam
wujud Al-Masih Mau’ud a.s.
atau misal
Nabi
Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58) tepat waktunya, yaitu pada saat kemunduran yang melanda
umat Islam dalam berbagai
bidang kehidupan – terutama kemunduran dalam
akhlak dan ruhani -- telah mencapai puncaknya, yang ditandai
dengan terlepasnya kembali Kanaan (Palestina) – “negeri yang dijanjikan” dari kekuasaan
umat Islam di Timur Tengah (QS.21:106-107) bersamaan dengan kembalinya “the
Wandering Jew” (“Yahudi Pengembara”) dari berbagai peloksok dunia ke
Palestina dan mendirikan “negara Israel,
” firman-Nya:
وَّ قُلۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِہٖ
لِبَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ
اسۡکُنُوا الۡاَرۡضَ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَۃِ جِئۡنَا بِکُمۡ لَفِیۡفًا ﴿﴾ؕ
Dan setelah
dia, Kami berfirman kepada Bani Israil: ”Tinggallah
di negeri yang dijanjikan itu, dan apabila janji mengenai akhir zaman tiba Kami
akan menghimpun kamu semuanya dari antara berbagai bangsa.” (Bani
Israil [17]:105).
Ayat
ini mengandung arti bahwa seperti orang-orang Yahudi, umat Islam pun dua kali
akan menderita bencana nasional (QS.17:5-9). Yang pertama dari kedua bencana
ini menimpa umat Islam ketika kota Bagdad
jatuh kepada kekuasaan bangsa Tartar
di bawah pimpinan Hulaku Khan. Mereka
di sini diberitahu, bahwa mereka akan ditimpa azab Ilahi untuk kedua kali di Akhir Zaman, di masa Al-Masih
Mau’ud a.s. atau misal Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58), seperti orang-orang
Yahudi diberi hukuman di zaman Al-Masih pertama - Nabi Isa ibnu Maryam
a.s..
Ayat ini berarti,
bahwa manakala umat Islam akan dihukum untuk kedua kalinya, melalui serbuan bangsa-bangsa Kristen dari
Barat yang disebut Ya’juj (Gog) dan Ma’juj (Magog – QS.21:96-98; Wahyu 20:1-10) -- yang berarti sempurnanya “janji mengenai Akhir
Zaman” -- maka orang-orang Yahudi akan dihimpun
kembali di tanah suci (Palestina)
dari semua penjuru dunia.
Nubuatan ini telah menjadi sempurna dengan
cara yang luar biasa dengan kembalinya orang-orang
Yahudi ke Palestina dengan
perantaraan “Balfour Declaration” (Pernyataan Balfour) dan dengan
didirikannya apa yang dikatakan Negara
Israel. “Janji mengenai akhir zaman”
itu, bertalian dengan masa Al-Masih Mau’ud
a.s.. (Bayan), yakni Mirza
Ghulam Ahmad a.s., Pendiri Jemaat Ahmadiyah.
(Bersambung)
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar,17 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar