بِسۡمِ اللّٰہِ
الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ
Khazanah Ruhani Surah Ash-Shāffāt
Bab 16
Kutukan Nabi Dawud a.s. dan
Hukuman Pertama Atas Bani Israil
Oleh
Ki
Langlang Buana Kusuma
Dalam Akhir Bab 15 telah dikemukakan makna pewarisan tabut oleh Thalut yaitu keutamaan
sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s.. Dan keutamaan sifat-sifat Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s. yang diwarisi oleh Thalut digambarkan dalam
firman-Nya: ”Dua orang laki-laki dari antara mereka
yang takut kepada Allah dan
Allah telah memberi nikmat kepada
keduanya“, hal itulah yang digambarkan sebagai tabut dalam firman-Nya: “Sesungguhnya tanda kedaulatannya
ialah bahwa akan datang kepada kamu
suatu Tabut, yang di dalamnya mengandung ketenteraman dari Tuhan kamu dan
pusaka peninggalan
keluarga Musa dan keluarga Harun,
yang dipikul oleh malaikat-malaikat.”
(QS.2:249).
Dalam Bab-bab sebelumnya telah diterangkan
mengenai proses pewarisan Kanaan -- “negeri
yang dijanjikan” – kepada Bani Israil
melalui peperangan yang dipimpin oleh
Yosua bin Nun, kemudian akibat ketidak-bersyukuran
generasi penerus Bani Israil setelah Yosua bin Nun wafat, mereka mendapat
berbagai perlakukan aniaya dari
kaum-kaum yang dikalahkan oleh Yosua bin Nun tetapi diizinkan untuk tetap tinggal di wilayah Kanaan, terutama mereka mendapat
perlakukan zalim dari kaum Midian – yang dalam Al-Quran mereka disebut Jalut
dan bala-tentaranya, kemudian Thalut (Gedeon) dapat mengalahkan Jalut dan bala tentaranya,
tetapi terbunuhnya Jalut terjadi di masa Nabi Daud a.s. (QS.2:247-253).
Kutukan Nabi Dawud a.s. dan Nabi
Isa Ibnu Maryam a.s.
Akibat
ketidak-bersyukuran Bani
Israil kepada Nabi Dawud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s. (QS.2:103; QS.5:79-81; QS.38:22-27) -- yang telah berhasil mendirikan kerajaan Bani Israil yang kuat dan
luas (QS.21:79-83; QS.27:16-45;
QS.32:11-15; QS.38:18-27) -- pada masa
pemerintahan raja Zedekia, kota Yerusalem diserang dan dihancurkan oleh bala-tentara raja Nebukadnezar dari
Babilonia dan mengangkut banyak
dari Bani Israil ke tempat pembuangan di Babilonia selama 100 tahun
(QS.2:260; Yehezkiel 12:1-28; II Raja-raja 25:1-21).
Pengusiran Bani Israil dari “Negeri yang
dijanjikan” oleh raja Nebukadnezar tersebut merupakan pengusiran yang pertama dari 2
pengusiran yang dijanjikan Allah
Swt. kepada mereka akibat kedurhakaan
mereka kepada Allah Swt. dan para rasul-Nya
yang diutus di kalangan mereka (QS.2:88-89), firman-Nya:
وَ قَضَیۡنَاۤ اِلٰی بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ فِی الۡکِتٰبِ لَتُفۡسِدُنَّ فِی الۡاَرۡضِ مَرَّتَیۡنِ وَ لَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا کَبِیۡرًا ﴿﴾
Dan telah
Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Niscaya kamu akan melakukan
kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan niscaya
kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan
yang sangat besar.” (Bani
Israil [17]:5).
Dua kedurhakaan Bani Israil yang tersebut dalam kitab Musa a.s. (Ulangan 28:15, 49-53, 63-64
& 30:15) disinggung dalam ayat ini. Mereka, di antara Bani Israil, yang tidak beriman, telah dua kali dikutuk yaitu oleh Nabi Daud a.s. dan
Isa Ibnu Maryam a.s. (QS.5:79), dan sebagai akibatnya telah dihukum pula dua kali.
Berikut adalah firman Allah mengenai
kutukan dua orang rasul Allah kepada oramng-orang kafir di kalangan Bani Israil
akibat kedurhakaan dan kezaliman besar yang mereka lakukan:
لُعِنَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا مِنۡۢ بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ عَلٰی لِسَانِ دَاوٗدَ وَ عِیۡسَی ابۡنِ مَرۡیَمَ ؕ ذٰلِکَ بِمَا
عَصَوۡا وَّ کَانُوۡا یَعۡتَدُوۡنَ ﴿﴾ کَانُوۡا لَا یَتَنَاہَوۡنَ عَنۡ مُّنۡکَرٍ فَعَلُوۡہُ ؕ لَبِئۡسَ مَا
کَانُوۡا یَفۡعَلُوۡنَ ﴿﴾ تَرٰی کَثِیۡرًا مِّنۡہُمۡ یَتَوَلَّوۡنَ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا ؕ لَبِئۡسَ
مَا قَدَّمَتۡ لَہُمۡ اَنۡفُسُہُمۡ اَنۡ سَخِطَ اللّٰہُ عَلَیۡہِمۡ وَ فِی
الۡعَذَابِ ہُمۡ خٰلِدُوۡنَ ﴿﴾
Orang-orang yang kafir
dari kalangan Bani Israil telah dilaknat oleh
lidah Daud dan Isa ibnu Maryam,
hal demikian itu karena mereka
senantiasa durhaka dan melampaui batas. Mereka tidak pernah saling mencegah dari kemungkaran
yang dikerjakannya, benar-benar sangat buruk apa yang
senantiasa mereka kerjakan. Engkau melihat kebanyakan dari mereka menjadikan orang-orang kafir sebagai
pelindung, dan benar-benar
sangat buruk apa yang telah mereka dahulukan bagi diri mereka yaitu bahwa Allah cmurka kepada mereka, dan di dalam azab inilah mereka akan kekal. (Al-Māidah
[5]:79-81).
Dari antara semua nabi Bani Israil, Nabi Dawud
a.s. dan Nabi Isa ibnu
Maryam a.s. tergolong paling
menderita di tangan orang-orang Yahudi. Penzaliman
orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa ibnu Maryam a.s. mencapai puncaknya, ketika beliau
dipakukan pada kayu salib (QS.4:157-159), dan penderitaan serta kepapaan yang
dialami oleh Nabi Dawud a.s.. dari kaum yang tak mengenal terima kasih itu, tercermin di dalam Mazmurnya
yang sangat merawankan hati.
Salah satu di antara kedurhakaan mereka kepada Nabi Dawud a.s. adalah mereka
berusaha membunuh beliau secara
diam-diam dengan cara memanjat kamar pribadi beliau namun maksud buruk mereka diketahui oleh Nabi Dawud a.s. lalu keduanya berpura-pura sebagai orang yang mau meminta keputusan Nabi Daud a.s. mengenai persoalan yang mereka
hadapi untuk mengelabui beliau (QS.38:22-27).
Dari lubuk
hati yang penuh kepedihan, Nabi Dawud a.s. dan Nabi Isa ibnu Maryam a.s. mengutuk
mereka. Kutukan Nabi Dawud a.s. mengakibatkan orang-orang Bani Israil dihukum oleh Allah Swt. melalui
penyerbuan raja Nebukadnezar, dari Babilonia yang menghancurluluhkan Yerusalem dan membawa orang-orang Bani
Israil sebagai tawanan pada tahun 556
sebelum Masehi.
Sedangkan akibat kutukan Nabi Isa ibnu Maryam a.s. mereka ditimpa bencana dahsyat,
karena Palima Titus dari kerajaan Romawi yang menaklukkan Yerusalem dalam tahun ± 70 Masehi, membinasakan kota dan menodai
rumah-ibadah dengan jalan menyembelih babi — binatang yang sangat dibenci oleh
orang-orang Yahudi — di dalam rumah-ibadah itu (Matius 23:37-39 &
24:1-28).
Hukuman Allah Swt. yang Pertama atas Bani Israil
Salah satu di antara dosa-dosa
besar yang membangkitkan amarah
Tuhan atas kaum Yahudi ialah, mereka tidak melarang satu sama lain, terhadap
kejahatan yang begitu merajalela di tengah-tengah mereka. Mengenai
terjadinya hukuman yang pertama kepada mereka Allah Swt. berfirman:
فَاِذَا
جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰىہُمَا بَعَثۡنَا عَلَیۡکُمۡ عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِیۡ بَاۡسٍ شَدِیۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّیَارِ ؕ وَ کَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا ﴿﴾
Apabila
datang saat sempurnanya janji
yang pertama dari kedua
janji itu, Kami membangkitkan untuk menghadapi kamu
hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan tempur yang dahsyat, dan mereka menerobos jauh ke dalam rumah-rumah,
dan itu merupakan suatu janji yang pasti
terlaksana. (Bani Israil [17]:6). (Bani
Israil [17]:8).
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa azab Ilahi yang pertama menimpa Bani Israil sesudah Nabi Dawud a.s. dan yang kedua sesudah Nabi Isa ibnu Maryam a.s.. Nampak dari Bible bahwa sesudah Nabi Musa a.s. orang-orang Yahudi telah menjadi suatu bangsa yang amat kuat, dan di masa Nabi Dawud a.s. mereka meletakkan dasar suatu kerajaan kuat, yang setelah wafat beliau pun, untuk beberapa waktu terus berlanjut kejayaan dan kemuliaannya semula.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa azab Ilahi yang pertama menimpa Bani Israil sesudah Nabi Dawud a.s. dan yang kedua sesudah Nabi Isa ibnu Maryam a.s.. Nampak dari Bible bahwa sesudah Nabi Musa a.s. orang-orang Yahudi telah menjadi suatu bangsa yang amat kuat, dan di masa Nabi Dawud a.s. mereka meletakkan dasar suatu kerajaan kuat, yang setelah wafat beliau pun, untuk beberapa waktu terus berlanjut kejayaan dan kemuliaannya semula.
Kemudian kerajaan yang dibangun
oleh Nabi Dawud a.s. dan Nabi Sulaiman a.s. itu menjadi sasaran kemunduran yang
berangsur-angsur, dan pada sekitar 733 s.M. Samaria ditaklukkan oleh bangsa
Assiria, yang mencaplok seluruh daerah Israil di sebelah utara Yezreel. Pada
tahun 608 s.M., Palestina telah dilanda oleh satu lasykar Mesir di bawah Firaun
Necho, dan Bani Israil takluk kepada kekuasaan Mesir (Yewish Encyclpopaedia Jilid
6, halaman 665).
Tetapi hilangnya kekuasaan duniawi mereka serta kehancuran dan ketelantaran mereka tidak mendorong mereka untuk memperbaiki
cara-cara mereka. Mereka dengan gigih bertahan pada cara-cara buruk mereka yang lama. Nabi Yermiah a.s., memperingatkan mereka supaya meninggalkan
cara-cara buruk mereka, sebab kemurkaan
Allah tidak lama lagi akan menimpa mereka, tetapi mereka sama sekali tidak
menghiraukan peringatan-peringatan Nabi Yermiah a.s. tersebut.
Di masa kerajaan Yehoyakim, Nebukadnezar
dari Babil melancarkan serbuan pertamanya ke Palestina dan membawa pulang
perkakas rumah peribadatan, tetapi ketika itu kota Yerusalem sendiri selamat dari kekejaman akibat pengepungan.
Pada tahun 597 s.M. pun kota itu dikepung dan penduduknya mengalami kelaparan
yang sangat keras.
Tetapi pemberontakan raja Zedekia membawa akibat adanya
serbuan kedua oleh Nebukadnezar pada tahun 587 s.M., dan sesudah masa
pengepungan yang berlangsung satu tahun setengah, kota itu ditaklukkan dengan
serangan cepat laksana halilintar. Putra-putranya dibunuh dan matanya sendiri
dicukil, dan dalam keadaan diborgol ia dibawa ke Babil.
Rumah peribadatan,
istana raja, serta semua bangunan besar di kota Yerusalem dibumihanguskan, para imam besar, dan para pemimpin lain
dibunuh, dan sejumlah besar rakyat diboyong sebagai tawanan (Yewish Encyclopaedia Jilid
6, hlm. 665 & Jilid 7, hlm. 122 pada kata “Yerusalem”; QS.2:260).
(Bersambung)
Rujukan: The
Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***
Pajajaran Anyar,12 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar