Sabtu, 03 Agustus 2013

Nasib Baik Kaum Nabi Yunus a.s. Setelah Mereka Mempercayai Peringatan Nabi Yunus a.s. yang Sebelumnya Mereka Perolok-olokan




 بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Ash-Shāffāt 

Bab 185

Nasib Baik Kaum Nabi Yunus a.s. Setelah Mereka Mempercayai Peringatan Nabi Yunus a.s. yang Sebelumnya Mereka Perolok-olokan      

 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma
 

D
alam  beberapa Bab sebelumnya  telah  dikemukakan jawaban Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) sehubungan tuntutan para pemuka agama Yahudi berkenaan dengan mukjizat yang dialami Nabi Yunus a.s., bahwa beliau pun akan mengalami hal yang sama, hanya saja peristiwa “mati suri” yang dialami Nabi Yunus a.s. adalah berada dalam perut ikan besar selama 3 hari 3 malam di laut, sedangkan “mati suri” (pingsan berat) yang dialami oleh Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. (Yesus Kristus) adalah berada dalam “perut bumi” atau “kuburan khusus” berupa sebuah rongga (gua) yang cukup besar, yang di dalamnya  tubuh Nabi Isa Ibnu Maryam a.s.  -- yang  sebelumnya telah dilumuri “marham Isa” (salep Isa)   guna mempercepat kesembuhan luka-luka  akibat penyiksaan saat penyaliban   lalu tubuh beliau dibalut dengan kain kafan oleh  Nicodemus dan Yusuf Arimatea – diletakkan di dalam  “kuburan” atau “perut bumi” tersebut (Matius 27:57-61).
      Peristiwa selamatnya Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. dari kematian terkutuk di atas tiang salib tersebut memiliki persamaan dengan dengan peristiwa selamatnya Nabi Yunus a.s. dari dalam perut ikan besar  yang telah menelan beliau. Berikut firman-Nya mengenai Nabi Yunus a.s.:
وَ  اِنَّ یُوۡنُسَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِیۡنَ ﴿﴾ؕ   اِذۡ   اَبَقَ  اِلَی الۡفُلۡکِ الۡمَشۡحُوۡنِ ﴿﴾ۙ  فَسَاہَمَ فَکَانَ مِنَ الۡمُدۡحَضِیۡنَ ﴿﴾ۚ   فَالۡتَقَمَہُ  الۡحُوۡتُ وَ ہُوَ  مُلِیۡمٌ﴿﴾  فَلَوۡ لَاۤ  اَنَّہٗ  کَانَ مِنَ الۡمُسَبِّحِیۡنَ ﴿﴾ۙ  لَلَبِثَ فِیۡ  بَطۡنِہٖۤ  اِلٰی یَوۡمِ یُبۡعَثُوۡنَ ﴿﴾ۚؒ  فَنَبَذۡنٰہُ  بِالۡعَرَآءِ  وَ  ہُوَ  سَقِیۡمٌ ﴿﴾ۚ  وَ اَنۡۢبَتۡنَا عَلَیۡہِ شَجَرَۃً مِّنۡ یَّقۡطِیۡنٍ ﴿﴾ۚ  وَ اَرۡسَلۡنٰہُ  اِلٰی مِائَۃِ  اَلۡفٍ اَوۡ یَزِیۡدُوۡنَ ﴿﴾ۚ  فَاٰمَنُوۡا  فَمَتَّعۡنٰہُمۡ   اِلٰی حِیۡنٍ ﴿﴾ؕ  فَاسۡتَفۡتِہِمۡ  اَلِرَبِّکَ الۡبَنَاتُ وَ لَہُمُ الۡبَنُوۡنَ ﴿﴾ۙ
Dan sesungguhnya Yunus  benar-benar termasuk salah seorang dari para rasul.  Ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan. Lalu ia ikut berundi dengan orang-orang lain, lalu ia termasuk orang-orang yang dilempar ke laut.   Maka seekor ikan paus menelannya ketika ia sedang menyesali diri. Maka jika ia bukan di antara orang-orang yang mensucikan Tuhan, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan paus itu hingga hari kebangkitan. Kemudian Kami melemparkannya ke tanah kosong, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan atas tanah itu sebatang pohon dari pohon labu.   Dan Kami mengutus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, maka mereka beriman karena itu Kami memberikan kepada me-reka kesejahteraan hidup hingga waktu lama(As-Shāffāt [37]:140-145).

Beberapa Perbedaan Kisah Nabi Yunus a.s. dalam Bible

   Ada pun yang membuat kedua orang Rasul Allah mendapat “ujian” yang “mengerikan” tersebut, adalah karena adanya “makar tandingan” Allah Swt., yang terhadap “makar-makar” Allah Swt. itu hanya orang-orang yang beriman sajalah yang merasa takut, sedangkan orang-orang yang ditakdirkan Allah Swt. menjadi “orang-orang yang rugi” kehidupannya di dunia mau pun di akhirat, mereka  merasa aman  karena  tidak pernah menyadari  keberadaan “makar-makar” Allah Swt.   yang akan menggagalkan “makar-makar buruk” mereka, firman-Nya:
اَفَاَمِنَ اَہۡلُ الۡقُرٰۤی اَنۡ  یَّاۡتِیَہُمۡ  بَاۡسُنَا بَیَاتًا  وَّ ہُمۡ  نَآئِمُوۡنَ ﴿ؕ﴾  اَوَ  اَمِنَ  اَہۡلُ الۡقُرٰۤی اَنۡ یَّاۡتِیَہُمۡ بَاۡسُنَا ضُحًی  وَّ ہُمۡ  یَلۡعَبُوۡنَ ﴿﴾ اَفَاَمِنُوۡا مَکۡرَ اللّٰہِ ۚ فَلَا  یَاۡمَنُ مَکۡرَ اللّٰہِ   اِلَّا الۡقَوۡمُ  الۡخٰسِرُوۡنَ ﴿﴾
Maka apakah penduduk negeri-negeri ini merasa aman dari  kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari selagi mereka tidur?  Ataukah penduduk negeri-negeri ini  merasa aman dari  kedatangan siksaan Kami kepada mereka, waktu matahari naik sepenggalah sedangkan mereka bermain-main? Apakah mereka merasa aman dari makar Allah? Maka tidak ada yang merasa dirinya aman dari makar Allah kecuali kaum yang rugi. (Al-A’rāf [7]:98-99).
     Dalam ayat sebelumnya dikemukakan bahwa yang membuat Nabi Yunus a.s. harus mengalami ujian keimanan  berupa ditelan oleh seekor ikan besar di lautan adalah karena beliau telah memperlihatkan rasa kecewa atau mungkin  marah kepada kaumnya yang dengan degil menperolok-olokan peringatan beliau mengenai kedatangan azab kepada kaum beliau, dan dalam kemarahannya itu Nabi Yunus a.s. pergi meninggalkan kaumnya  menyebrangi lautan dengan naik kapal (perahu) .
      Namun ketika kapal tersebut berada di tengah lautan lalu terjadi badai yang membuat kapal yang ditumpangi oleh Nabi Yunus a.s. akan tenggelam karena muatannya terlalu banyak. Dan  pemilik kapal meminta agar ada salah seorang penumpang  meninggalkan kapal, lalu untuk menentukan orang yang harus dilemparkan ke lautan dilakukan undian.   Dengan kehendak Allah Swt. undian tersebut jatuh pada diri Nabi Yunus a.s. maka sesuai kesepakatan beliau pun dilemparkan ke laut, lalu ketika tengah terombang-ambing di lautan seekor ekan besar menelan Nabi Yunus a.s..
     Bible  menceritakan, bahwa peristiwa dilemparkannya Nabi Yunus a.s. ke lautan  adalah karena   beliau   menolak perintah Allah Swt. untuk pergi ke Niniwe  -- agar memperingatkan  penduduknya yang melakukan kedurhakaan kepada Allah Swt., --tetapi pergi ke Tarsis  naik kapal  laut dan di tengah lautan itulah beliau dilemparkan dari kepal ke laut yang sedang bergelora untuk menyelamatkan kapal agar tidak tenggelam.
   Setelah selamat dari dari kematian dalam perut ikan itulah Nabi Yunus a.s. diperintahkan kembali oleh Allah Swt., dan barulah beliau berangkat ke Niniwe untuk memperingatkan mereka, namun penduduk Niniwe telah terlebih dulu sadar dari kedurhakaan mereka kepada Allah Swt.  yakni  sebelum diperingatkan oleh kaum Nabi Yunus a.s., sehingga Nabi Yunus a.s. marah kepada Allah Swt.
      Hal kedua yang diceritakan Bible adalah bahwa dilemparkannya Nabi Yunus a.s. ke lautan adalah atas kehendak beliau sendiri, bukan karena hasil undian di antara para penumpang kapal yang akan tenggelam tersebut (Yunus 1:1-17). Hal ketiga adalah bahwa menurut Bible kemarahan  Nabi Yunus a.s. adalah kepada  Allah Swt., bukan kepada kaumnya (Yunus 3: 1-10 & 4:1-11) – suatu sikap buruk yang mustahil dilakukan   oleh seorang rasul Allah.

Peringatan Bagi Orang-orang Beriman

    Pendek kata, berbeda dengan kisah Nabi Yunus a.s. dalam Bible, menurut Al-Quran kemarahan  Nabi Yunus a.s. bukan kepada Allah Swt. melainkan kepada kaumnya yang telah mencemoohkan peringatan Allah Swt. kepada mereka yang disampaikan oleh beliau.
   Namun dalam pandangan Allah Swt.  kemarahan  Nabi Yunus a.s. tersebut tidak layak diperlihatkan oleh seorang Rasul Allah  yang harus memperlihatkan sikap sabar  terhadap apa pun perlakuan buruk kaumnya terhadap beliau, itulah sebabnya Allah Swt.   berkenaan  “kemarahan”  Nabi Yunus a.s. itu pun telah memperingatkan beliau, yang sekali gus sebagai peringatan kepada semua orang-orang beriman  agar merasa takut terhadap “makar” Allah Swt. (QS.7:98-99), firman-Nya:
وَ  اِنَّ یُوۡنُسَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِیۡنَ ﴿﴾ؕ   اِذۡ   اَبَقَ  اِلَی الۡفُلۡکِ الۡمَشۡحُوۡنِ ﴿﴾ۙ  فَسَاہَمَ فَکَانَ مِنَ الۡمُدۡحَضِیۡنَ ﴿﴾ۚ   فَالۡتَقَمَہُ  الۡحُوۡتُ وَ ہُوَ  مُلِیۡمٌ﴿﴾  فَلَوۡ لَاۤ  اَنَّہٗ  کَانَ مِنَ الۡمُسَبِّحِیۡنَ ﴿﴾ۙ  لَلَبِثَ فِیۡ  بَطۡنِہٖۤ  اِلٰی یَوۡمِ یُبۡعَثُوۡنَ ﴿﴾ۚؒ 
Dan sesungguhnya Yunus  benar-benar termasuk salah seorang dari para rasul.  Ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan.   Lalu ia ikut berundi dengan orang-orang lain, lalu ia termasuk orang-orang yang dilempar ke laut.   Maka seekor ikan paus menelannya ketika ia sedang menyesali diri.  Maka jika ia bukan di antara orang-orang yang mensucikan Tuhan, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan paus itu hingga hari kebangkitan. (As-Shāffāt [37]:140-145).
    Jadi, Nabi Yunus a.s. dalam “perut ikan besar  hanya mengalami “mati suri” (pingsan berat) selama “3 hari tiga malam”, sebagaimana yang dirujuk oleh Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. sebagai jawaban atas tuntutan  para pemuka agama Yahudi, agar beliau memperlihatkan suatu tanda (mukjizat):
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari padamu”. Tetapi jawabnya kepada mereka: “Angkatan (generasi) yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian  juga anak manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan (generasi) ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!” (Matius 12:38-41).
   Sehubungan dengan hal tersebut selanjutnya Allah Swt berfirman mengenai kejadian selanjutnya yang menimpa Nabi Yunus a.s.:
فَنَبَذۡنٰہُ  بِالۡعَرَآءِ  وَ  ہُوَ  سَقِیۡمٌ ﴿﴾ۚ  وَ اَنۡۢبَتۡنَا عَلَیۡہِ شَجَرَۃً مِّنۡ یَّقۡطِیۡنٍ ﴿﴾ۚ  وَ اَرۡسَلۡنٰہُ  اِلٰی مِائَۃِ  اَلۡفٍ اَوۡ یَزِیۡدُوۡنَ ﴿﴾ۚ  فَاٰمَنُوۡا  فَمَتَّعۡنٰہُمۡ   اِلٰی حِیۡنٍ ﴿﴾ؕ  فَاسۡتَفۡتِہِمۡ  اَلِرَبِّکَ الۡبَنَاتُ وَ لَہُمُ الۡبَنُوۡنَ ﴿﴾ۙ
Kemudian Kami melemparkannya ke tanah kosong, sedang ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan atas tanah itu sebatang pohon dari pohon labu.   Dan Kami mengutus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, maka mereka beriman karena itu Kami memberikan kepada mereka kesejahteraan hidup hingga waktu lama. (As-Shāffāt [37]:146-149).
     Nampaknya,  setelah Nabi Yunus a.s. pergi meninggalkan kaum beliau dengan membawa “kemarahan” dalam hati beliau kepada kaumnya yang  tidak mempercayai peringatan beliau mengenai kedatangan azab Ilahi kepada mereka, kemudian kaum  tersebut  baru menyadari mengenai kebenaran peringatan Nabi Yunus a.s., lalu mereka taubat kepada Allah Swt., lalu Allah Swt. menerima taubat mereka dan menangguhkan kedatangan azab Ilahi yang telah  diperingatkan   Nabi Yunus a.s. kepada mereka.

Nasib Baik Kaum Nabi Yunus a.s. Setelah Mereka Beriman

   Dalam Surah berikut ini Allah Swt. berfirman mengenal  “nasib baik” yang dianugerahkan Allah Swt. kepada kaum Nabi Yunus a.s. yang kemudian Nabi Yunus a.s pun  kembali lagi kepada  kaum beliau yang telah beriman, firman-Nya: 
فَلَوۡ لَا کَانَتۡ قَرۡیَۃٌ اٰمَنَتۡ فَنَفَعَہَاۤ اِیۡمَانُہَاۤ  اِلَّا قَوۡمَ یُوۡنُسَ ؕ لَمَّاۤ  اٰمَنُوۡا کَشَفۡنَا عَنۡہُمۡ عَذَابَ الۡخِزۡیِ  فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا وَ مَتَّعۡنٰہُمۡ اِلٰی حِیۡنٍ ﴿﴾
Maka mengapa tidak ada suatu penduduk  kota yang beriman dan keimanannya itu bermanfaat baginya  kecuali kaum Yunus? Tatkala mereka beriman Kami menyingkirkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan di dunia, dan Kami memberi mereka perbekalan untuk sementara waktu. (Yunus [10]:99).
       Maksud    qaryah (kota) di sini warga kota.   Nabi Yunus a.s. .  disebut pada enam tempat yang berlainan dalam Al-Quran (QS.4:164; QS.6:87; QS.21:88; QS.37:140; QS.68:49 dan di sini).  Dalam Bible beliau disebut sebagai nabi Bani Israil (2 Raja-raja, 14:25), yang diperintahkan pergi ke Ninewe, ibukota Asyir dan memberi peringatan kepada penghuninya.
      Tetapi menurut Al-Quran  Nabi Yunus a.s. diutus kepada kaumnya sendiri. Beliau bukan dari Bani Israil atau beliau tidak diutus ke Ninewe, melainkan kepada sebagian dari kaumnya. Para ahli Bible sendiri tidak sepakat  bahwa Nabi Yunus a.s.  itu seorang dari Bani Israil.
      Demikianlah  beberapa hubungan antara kisah Nabi Yunus a.s. dengan Nabi Isa Ibnu Maryam a.s., terutama berupa adanya persamaan berupa   mukjizat  terhindar dari kematian secara hina  dan hubungannya dengan “duel makar” yang selalu terjadi pada setiap zaman pengutusan Rasul Allah (QS.7:35-37), antara makar buruk  para penentang Rasul Allah dengan “makar tandingan” Allah Swt.  yang mendukung kebenaran pendakwaan para Rasul Allah, termasuk di Akhir Zaman ini.

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***

Pajajaran Anyar,  30  Juni  2013


1 komentar: