Selasa, 15 Januari 2013

Terjadinya Berbagai Azab Ilahi adalah Bukti Ketidak-bersyukuran Umat Manusia Kepada Allah Swt.




بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Ash-Shāffāt 


Bab 36

     Terjadinya Berbagai Azab Ilahi adalah  Bukti Ketidak-bersyukuran Umat Manusia Kepada Allah Swt.   
  
Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma



Dalam  bagian akhir Bab  sebelumnya telah  dijelaskan mengenai  pelaksanaan Hari Penghisaban atau Hari Penghakiman Allah Swt. di dunia ini  sesuai dengan Sifat Allah Swt.  Māliki yaumid-dīn   -- Pemilik Hari Pembalasan” (QS.2:4) serta makna Surah Al-Zilzal, firman-Nya:
بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ ﴿﴾  اِذَا  زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ  زِلۡزَالَہَا  ۙ﴿﴾  وَ اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا ۙ﴿﴾  وَ  قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا ۚ﴿﴾  یَوۡمَئِذٍ تُحَدِّثُ  اَخۡبَارَہَا ۙ﴿۴﴾ بِاَنَّ  رَبَّکَ اَوۡحٰی لَہَا ؕ﴿﴾   یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ  النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ ؕ﴿۶﴾   فَمَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ خَیۡرًا یَّرَہٗ ؕ﴿﴾  وَ مَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ  شَرًّا یَّرَہٗ ٪﴿﴾
Aku baca  dengan nama Allah, Maha Pemurah, Maha Penyayang.  Apabila bumi digoncangkan segoncang-goncangnya. Dan bumi  mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Dan manusia berkata: “Apakah yang terjadi dengannya?” Pada hari itu bumi  menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhan engkau telah mewahyukan kepadanya. Pada hari itu manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpisah supaya kepada mereka dapat diperlihatkan amal mereka. Maka barangsiapa berbuat kebaikan seberat atom  sekali pun ia akan melihat hasilnya; dan barangsiapa berbuat keburukan seberat atom sekali pun ia akan melihat hasilnya. (Al-Zilzal [99]:1-9).
  Pada umumnya para ahli tafsir Al-Quran mengartikan berbagai peristiwa yang diceritakan Surah Al-Zilzal ini adalah pada  saat terjadinya Hari Kiamat yang menghancur-luluhkan alam semesta ini. Namun karena Kitab Suci Al-Quran itu merupakan petunjuk bagi umat manusia di dalam kehidupannya di dunia (QS.2:186) -- terutama petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (QS.2:1-3)    karena itu walau pun di dalam Al-Quran pun  juga terdapat berbagai informasi tentang keadaan yang akan dialami manusia di alam akhirat nanti -- baik yang akan menjadi penghuni surga mau pun yang akan menjadi penghuni neraka jahanam – namun di dalamnya pun terdapat berbagai petunjuk serta hikmah-hikmah yang sangat dalam.

Arti Ayat-ayat Surah Al-Zilzal dan Hubungannya
dengan Kehidupan Umat  Manusia di Dunia

 Mengenai waktu dan tempat turun Surah Al-Zilzal ini terdapat sedikit perselisihan paham. Ulama-ulama seperti Mujahid, ‘Ata’ dan Ibn ‘Abbas berpendapat, bahwa Surah ini diturunkan di Mekkah, sebagian lain beranggapan bahwa Surah ini diturunkan di Medinah. Pandangan terakhir ini nyata tidak bersandar pada data-data sejarah yang kuat.
 Sementara dalam Surah sebelumnya, Al-Bayyinah, telah disinggung mengenai revolusi-besar akhlak yang kelak akan terwujud melalui Nabi Besar Muhammad Saw., dalam Surah Al-Zilzal ini telah dinyatakan bahwa suatu perubahan serupa itu akan terjadi di Akhir Zaman – di dalam masa wakil agung Nabi Besar Muhammad saw. -- yaitu Al-Masih Mau’ud a.s. yang juga adalah  Imam Mahdi a.s. atau Rasul Akhir Zaman (QS.61:10);  ketika semua lembaga manusia digoncangkan sampai ke dasar-dasarnya dan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengubah bentuk segala sesuatu, serta cita-cita dan pandangan-pandangan manusia akan memperoleh suatu kiblat baru.
  Sehubungan dengan  berbagai peristiwa yang terjadi tersebut Surah Al-Zilzal menjelaskan bahwa  seluruh bumi akan mengalami segala macam kegemparan (goncangan) dan pergolakan batiniah maupun lahiriah, yang digambarkan bahwa  (a) perut bumi akan terbelah dan akan mengeluarkan khazanah-khazanahnya berupa kekayaan mineral; (b) akan terjadi kemajuan pesat dalam segala macam ilmu, yang bertalian dengan ilmu alam lahir maupun alam keruhanian terutama bertalian dengan ilmu geologi dan ilmu kepurbakalaan. Firman-Nya:
اِذَا  زُلۡزِلَتِ الۡاَرۡضُ  زِلۡزَالَہَا  ۙ﴿﴾  وَ اَخۡرَجَتِ الۡاَرۡضُ اَثۡقَالَہَا ۙ﴿﴾
“Apabila bumi digoncangkan segoncang-goncangnya. Dan bumi  mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya.” (Al-Zilzal [99]:2-3).
 Perubahan-perubahan itu akan begitu banyak dan begitu jauh jangkauannya serta penemuan-penemuan yang akan dicapai itu begitu besar, sehingga manusia akan berseru dalam keheranan dan kebingungannya: “Apakah gerangan yang telah terjadi dengan bumi?” (Al-Zilzal [99]:4).

Menggugurkan  Itikad “Penebusan Dosa

Ketika ditanyakan mengenai arti ayat ini, Nabi Besar Muhammad Saw. diriwayatkan telah bersabda  bahwa tiap-tiap perbuatan yang dilakukan secara diam-diam akan terbuka rahasianya (Tirmidzi). Sabda Nabi Nabi Besar Muhammad saw. tersebut terbukti kebenarannya dengan telah diciptakannya berbagai alat perekam  yang  canggih, sehingga sangat menolong aparat hukum – khususnya polisi – untuk membuktikan kesalahan seorang tersangka sehingga  melalui keputusan pengadilan statusnya meningkat menjadi terdakwa dan akhirnya sebagai terpidana, sebagaimana diisyaratkan  dalam 2 ayat terakir Surah Al-Zilzal.
  Dengan demikian  ayat  tersebut – dan diperkuat lagi oleh 2 ayat terakhir Surah  Al-Zilsal --   telah menggugurkan paham “Trinitas” dam “Penebusan Dosa” dengan kematian terkutuk Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. di atas tiang Salib sebagaimana diajarkan oleh Paulus dalam Surat-surat kirimannya.
 Selanjutnya Surah Al-Zilzal menerangkan  bahwa    bumi akan mengeluarkan khazanah-khazanahnya karena Allah Swt. telah memerintahkannya berbuat demikian, maka kata auhā  berarti ia memerintahkan (Aqrab-ul-Mawarid), firman-Nya:
وَ  قَالَ الۡاِنۡسَانُ مَا لَہَا ۚ﴿﴾  یَوۡمَئِذٍ تُحَدِّثُ  اَخۡبَارَہَا ۙ﴿﴾  بِاَنَّ  رَبَّکَ اَوۡحٰی لَہَا ؕ﴿﴾
Dan manusia berkata: “Apakah yang  terjadi dengannya?”  Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhan engkau telah mewahyukan kepadanya. (Al-Zilzal [99]:5-6).
 Selanjutnya ayat 7 mengisyaratkan bahwa di Akhir Zaman ini, untuk memelihara dan menjaga kepentingan politik, sosial, dan ekonomi mereka, orang-orang akan menggabungkan diri dalam partai-partai, perhimpunan-perhimpunan, dan golongan-golongan atas dasar politik dan ekonomi; dan serikat-serikat sekerja dalam bentuk koperasi, PT., CV., atau gilda-gilda, kartel-kartel, dan sindikat-sindikat perkasa akan terwujud.
 Perorangan-perorangan akan menghimpun sumber-sumber daya mereka dan usaha-usaha bersama akan mengambil alih usaha-usaha perorangan dengan tujuan supaya bobot pengaruh mereka dapat dirasakan, dan supaya upaya dan jerih-payah mereka dapat meraih hasil baik, firman-Nya:
یَوۡمَئِذٍ یَّصۡدُرُ  النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۬ۙ لِّیُرَوۡا اَعۡمَالَہُمۡ ؕ﴿﴾
Pada hari itu manusia akan keluar dalam golongan-golongan terpisah supaya kepada mereka dapat diperlihatkan amal mereka (Al-Zilzal [99]:7).

Kesaksian Seluruh Bagian Tubuh Manusia

  Menurut Allah Swt. tidak ada perbuatan manusia, baik ataupun buruk, akan terbuang percuma. Tiap perbuatan harus dan memang ada akibatnya, firman-Nya:
فَمَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ خَیۡرًا یَّرَہٗ ؕ﴿﴾  وَ مَنۡ یَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّۃٍ  شَرًّا یَّرَہٗ ٪﴿﴾
Maka barangsiapa berbuat kebaikan seberat atom  sekali pun ia akan melihat hasilnya; dan barangsiapa berbuat keburukan seberat atom sekali pun ia akan melihat hasilnya. (Al-Zilzal [99]:8-9).
     Pernyataan  firman Allah Swt. tersebut  -- terutama dengan diciptakannya alat-alat perekam canggih  di Akhir Zaman ini -- mendukung  firman Allah Swt. lainnya dalam  berikut ini mengenai  kebenaran akan terjadikan kesaksian seluruh bagian tubuh  manusia terhadap dirinya pada Hari Penghisaban (Penghakiman) di alam akhirat nanti:
وَ لَقَدۡ اَضَلَّ  مِنۡکُمۡ  جِبِلًّا کَثِیۡرًا ؕ اَفَلَمۡ  تَکُوۡنُوۡا تَعۡقِلُوۡنَ ﴿﴾  ہٰذِہٖ  جَہَنَّمُ  الَّتِیۡ  کُنۡتُمۡ  تُوۡعَدُوۡنَ ﴿﴾  اِصۡلَوۡہَا الۡیَوۡمَ بِمَا کُنۡتُمۡ تَکۡفُرُوۡنَ ﴿﴾   اَلۡیَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلٰۤی اَفۡوَاہِہِمۡ وَ تُکَلِّمُنَاۤ اَیۡدِیۡہِمۡ وَ تَشۡہَدُ اَرۡجُلُہُمۡ بِمَا کَانُوۡا یَکۡسِبُوۡنَ  ﴿﴾  وَ لَوۡ نَشَآءُ  لَطَمَسۡنَا عَلٰۤی  اَعۡیُنِہِمۡ فَاسۡتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰی یُبۡصِرُوۡنَ ﴿﴾   وَ لَوۡ نَشَآءُ لَمَسَخۡنٰہُمۡ عَلٰی مَکَانَتِہِمۡ فَمَا اسۡتَطَاعُوۡا مُضِیًّا وَّ لَا یَرۡجِعُوۡنَ ﴿٪﴾

“Dan  sungguh  syaitan benar-benar telah menyesatkan sebagian besar dari antara kamu, maka apakah kamu tidak mau berpikir?  Inilah Jahannam yang telah dijanjikan kepada kamu.  Masukilah itu pada hari ini, disebabkan kamu dahulu selalu  mengingkari.”  Pada hari ini Kami akan memeterai mulut mereka, sedangkan  tangan mereka akan berbicara kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi  mengenai apa yang dahulu mereka usahakan. Dan seandainya Kami menghendaki niscaya Kami dapat melenyapkan penglihatan mata mereka maka mereka akan berlomba-lomba mencari jalan. Tetapi bagaimanakah mereka dapat melihat? Dan seandainya Kami menghendaki  niscaya Kami dapat mengubah keadaan mereka pada tempat mereka, maka mereka tidak mampu maju ke depan dan tidak pula mereka kembali ke belakang.   (  Sīn [36]:63-68). Lihat pula QS.17:37; QS.24:25; QS.41:20-23
     Ayat 66 menjelaskan bahwa apabila kejahatan-kejahatan orang-orang kafir telah dibuktikan dan dinyatakan senyata-nyatanya, mereka akan bungkammulutnya seolah-olah termeterai dan mereka tidak akan mampu menyatakan sesuatu guna membela diri dan memperkecil dosa mereka.
   Demikian pula   tangan serta kaki mereka pun akan memberikan kesaksian terhadap mereka, karena tangan dan kaki merupakan alat utama guna melaksanakan perbuatan manusia yang baik maupun yang buruk.
    Di Akhir Zaman ini dengan menggunakan teknologi canggih, ucapan dan gerak gerik seseorang sekarang dapat direproduksi dengan persis oleh alat perekam   dan pada layar televisi dari jarak bermil-mil jauhnya. Itulah sebabnya mengapa lidah dan anggota-anggota tubuh manusia bahkan di alam dunia ini pun telah menjadi saksi bagi atau terhadap dia.
     Ayat 67 kalimat “niscaya Kami dapat melenyapkan penglihatan mata mereka  menjelaskan,  bahwa karena manusia telah dianugerahi kebebasan melakukan sesuatu dan kebebasan mengikuti kemauan sendiri, ia harus bertanggungjawab atas perbuatannya.  Karena orang-orang kafir dengan gigih menolak melihat kebenaran, dengan akibat mereka sama sekali kehilangan kemampuan melihat kebenaran itu. Itulah juga arti dan maksud kata-kata  “Pada hari ini Kami akan mencap pada mulut mereka” dalam ayat 66  sebelumnya.
Kalimat “niscaya Kami dapat mengubah keadaan mereka pada tempat mereka, maka mereka tidak mampu maju ke depan dan tidak pula mereka kembali ke belakang“, menurut Ibn ‘Abbas ungkapan itu berarti  Tentu Kami akan membinasakan mereka di rumah mereka;” dan menurut Hasan, ungkapan itu berarti bahwa segala kemampuan jasmani dan ruhani mereka akan menjadi lumpuh (Tafsir Ibnu Jarir).

Kesaksian Kulit Manusia 

  Berikut penjelasan Allah Swt. yang lebih terinci lagi mengenai kesaksian seluruh bagian tubuh  manusia terhadap perbuatan yang dilakukannya di dunia ini, firman-Nya:
 وَ یَوۡمَ یُحۡشَرُ اَعۡدَآءُ  اللّٰہِ  اِلَی النَّارِ فَہُمۡ  یُوۡزَعُوۡنَ ﴿﴾   حَتّٰۤی  اِذَا مَا جَآءُوۡہَا شَہِدَ عَلَیۡہِمۡ سَمۡعُہُمۡ وَ اَبۡصَارُہُمۡ وَ جُلُوۡدُہُمۡ بِمَا کَانُوۡا یَعۡمَلُوۡنَ ﴿﴾   وَ قَالُوۡا لِجُلُوۡدِہِمۡ  لِمَ شَہِدۡتُّمۡ  عَلَیۡنَا ؕ قَالُوۡۤا اَنۡطَقَنَا اللّٰہُ  الَّذِیۡۤ  اَنۡطَقَ کُلَّ شَیۡءٍ وَّ ہُوَ خَلَقَکُمۡ  اَوَّلَ مَرَّۃٍ  وَّ اِلَیۡہِ تُرۡجَعُوۡنَ ﴿﴾  وَ مَا کُنۡتُمۡ تَسۡتَتِرُوۡنَ اَنۡ یَّشۡہَدَ عَلَیۡکُمۡ سَمۡعُکُمۡ وَ لَاۤ  اَبۡصَارُکُمۡ وَ لَا جُلُوۡدُکُمۡ وَ لٰکِنۡ ظَنَنۡتُمۡ  اَنَّ اللّٰہَ  لَا یَعۡلَمُ  کَثِیۡرًا  مِّمَّا تَعۡمَلُوۡنَ ﴿﴾   وَ ذٰلِکُمۡ ظَنُّکُمُ الَّذِیۡ ظَنَنۡتُمۡ بِرَبِّکُمۡ اَرۡدٰىکُمۡ فَاَصۡبَحۡتُمۡ مِّنَ الۡخٰسِرِیۡنَ ﴿﴾  فَاِنۡ یَّصۡبِرُوۡا فَالنَّارُ مَثۡوًی لَّہُمۡ ۚ وَ  اِنۡ یَّسۡتَعۡتِبُوۡا فَمَا ہُمۡ مِّنَ الۡمُعۡتَبِیۡنَ ﴿﴾  وَ قَیَّضۡنَا لَہُمۡ قُرَنَآءَ فَزَیَّنُوۡا لَہُمۡ مَّا بَیۡنَ  اَیۡدِیۡہِمۡ وَ مَا خَلۡفَہُمۡ وَ حَقَّ عَلَیۡہِمُ  الۡقَوۡلُ فِیۡۤ  اُمَمٍ قَدۡ خَلَتۡ مِنۡ قَبۡلِہِمۡ  مِّنَ  الۡجِنِّ وَ الۡاِنۡسِ ۚ اِنَّہُمۡ کَانُوۡا خٰسِرِیۡنَ ﴿﴾
Dan ingatlah hari ketika   musuh-musuh Allah dihimpun kepada Api, lalu mereka akan dibagi dalam kelompok-kelompok.  Hingga apabila mereka sampai kepadanya telinga mereka,  mata mereka, dan kulit mereka  menjadi saksi atas mereka mengenai apa yang selalu mereka kerjakan.  Dan mereka berkata kepada kulit mereka:   Mengapa kamu   memberi kesaksian terhadap kami?” Kulit mereka akan menjawab: ”Allah-lah Yang telah membuat kami berbicara seperti Dia telah membuat berbicara segala sesuatu, dan Dia-lah Yang pertama kali telah menciptakan kamu dan kepada Dia-lah kamu dikembalikan.  ”Dan kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari dosa bahwa telinga kamu, dan tidak pula  mata kamu, dan tidak pula kulit kamu, tetapi kamu menyangka bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.   Dan itulah sangkaan kamu yang kamu sangkakan kepada Tuhan-mu yang telah membinasakan kamu  maka jadilah kamu termasuk  orang-orang yang rugi.”   Lalu jika mereka bersabar  maka Api tempat-tinggal bagi mereka, dan jika mereka mengemukakan alasan  maka sekali-kali mereka tidak ter-masuk orang-orang  yang diterima alasan-alasannya. Dan Kami menetapkan bagi mereka teman-teman yang menampakkan indah bagi mereka apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan genaplah atas mereka firman Allah di kalangan  umat-umat  yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan ins  (manusia),  sesungguhnya mereka itu orang-orang yang  rugi. (Hā MīmAs-Sajdah [41]:20-26).
 Menurut Allah Swt. mata dan telinga orang-orang berdosa akan menjadi saksi terhadap orang-orang ingkar (kafir)  dengan tiga jalan: (1) Akibat-akibat buruk perbuatan mereka akan mengambil bentuk fisik. (2) Anggota-anggota badan mereka sendiri rusak akibat penyalahgunaan, keadaan demikian menjadi saksi terhadap mereka, dan (3) Segala gerak-gerik anggota-anggota badan mereka yang diabadikan akan diperlihatkan pada Hari Kiamat.
 Ada pun mengenai   kesaksian kulit,  kulit memainkan peranan paling penting dalam perbuatan-perbuatan manusia. Kulit bukan saja mencakup indera peraba, melainkan juga semua indera lainnya. Kalau dosa mata dan telinga terbatas pada penglihatan dan pendengaran saja maka dosa-dosa ”kulit” meluas ke segala anggota atau bagian tubuh manusia.

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***

Pajajaran Anyar, 18 Januari 2013





Tidak ada komentar:

Posting Komentar