Rabu, 20 Februari 2013

Pengulangan "Makar Iblis" Terhadap Rasul Akhir Zaman




      بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِ


Khazanah Ruhani Surah Ash-Shāffāt 

Bab 47

     Pengulangan Makar Iblis
Terhadap Rasul Akhir Zaman
 Oleh

Ki Langlang Buana Kusuma

Dalam akhir Bab  sebelumnya telah  dijelaskan tentang Nabi Besar Muhammad saw. sebagai  satu-satunya hadi (petunjuk jalan) umat manusia untuk selama-lamanya maka khilafat beliau saw. akan terus berwujud dalam salah satu bentuk di dunia ini sampai Hari Kiamat, karena semua khilafat yang lain telah tiada lagi, firman-Nya:
وَعَدَ  اللّٰہُ  الَّذِیۡنَ  اٰمَنُوۡا مِنۡکُمۡ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَیَسۡتَخۡلِفَنَّہُمۡ فِی الۡاَرۡضِ کَمَا اسۡتَخۡلَفَ الَّذِیۡنَ مِنۡ قَبۡلِہِمۡ ۪ وَ لَیُمَکِّنَنَّ لَہُمۡ دِیۡنَہُمُ  الَّذِی ارۡتَضٰی لَہُمۡ وَ لَیُبَدِّلَنَّہُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ خَوۡفِہِمۡ  اَمۡنًا ؕ یَعۡبُدُوۡنَنِیۡ لَا  یُشۡرِکُوۡنَ بِیۡ شَیۡئًا ؕ وَ مَنۡ  کَفَرَ بَعۡدَ ذٰلِکَ فَاُولٰٓئِکَ ہُمُ  الۡفٰسِقُوۡنَ ﴿﴾
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman  dan  beramal saleh di antara kamu niscaya Dia  akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi ini sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka, dan niscaya Dia akan meneguhkan bagi mereka agamanya yang telah Dia ridhai bagi mereka,  dan niscaya Dia akan mengubah keadaan mereka dengan ke-amanan sesudah ketakutan mereka. Mereka akan menyembah-Ku dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan-Ku, dan barangsiapa kafir sesudah itu  mereka itulah orang-orang  durhaka. (An-Nūr [24]:56).
      Inilah, di antara banyak keunggulan yang lainnya lagi, merupakan kelebihan Nabi Besar Muhammad saw.  yang menonjol di atas semua nabi dan rasul Allah lainnya. Di Akhir Zaman  Allah Swt. benar-benar telah membangkitkan khalifah ruhani Nabi Besar Muhammad saw.  yang terbesar dalam wujud Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad a.s.., bukan kedatangan kedua kali Nabi Isa Ibnu Maryam Israili a.s.  (QS.3:50; QS.61:7) yang menurut Allah Swt. dalam Al-Quran telah wafat (QS.3:56; QS.5:117-119; QS.21:35-36) melainkan kedatangan misal Nabi isa Ibnu Maryam a.s. (QS.43:58).

“Asteroid-asteroid” Alam Semesta Ruhani

       Peristiwa “The Big Bang” (ledakan Besar – QS.21:35) yang mengawali penciptaan alam semesta, selain membentuk tatanan alam semesta yang sangat teratur (QS.65:13; QS.67:2-6; QS.71:16) peristiwa besar tersebut juga menyisakan benda-benda angkasa, seperti meteor-meteor (asteroid-asteroid) yang tidak memiliki memiliki orbit yang tetap, sehingga keberadaannya sangat membahayakan benda-benda angkasa yang berpenghuni, terutama bumi, sebab  setiap saat benda-benda liar“ tersebut dapat menabrak bumi,  contohnya baru-baru ini adalah peristiwa  meledaknya sebuah meteor di kawasan Siberia, provinsi Chelyabinsk di Rusia, yang mencederai  lebih dari 1000 orang selain telah menghancurkan beberapa bangunan.
       Peristiwa yang sama terjadi pula ketika Allah Swt. menciptakan tatanan “langit baru dan bumi baru  ruhani melalui pengutusan rasul Allah, tatatan “langit baru dan bumi baru” yang  muncul tersebut terus menerus mendapat rongrongan bahaya penentangan dari  pihak-pihak yang tidak menyukai keberadaan tatanan “langit baru dan bumi baru” ruhani tersebut, Allah Swt. dalam firman-Nya berikut ini menggambarkan “benda-benda liar” ruhani tersebut sebagai “orang-orang yang wajahnya tertutup api”:
وَ قَدۡ مَکَرُوۡا مَکۡرَہُمۡ وَ عِنۡدَ اللّٰہِ مَکۡرُہُمۡ ؕ وَ اِنۡ کَانَ مَکۡرُہُمۡ لِتَزُوۡلَ مِنۡہُ  الۡجِبَالُ ﴿﴾  فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰہَ مُخۡلِفَ وَعۡدِہٖ  رُسُلَہٗ ؕ اِنَّ  اللّٰہَ  عَزِیۡزٌ  ذُو انۡتِقَامٍ ﴿ؕ﴾   یَوۡمَ تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَیۡرَ الۡاَرۡضِ وَ السَّمٰوٰتُ وَ  بَرَزُوۡا  لِلّٰہِ  الۡوَاحِدِ  الۡقَہَّارِ ﴿﴾ وَ تَـرَی الۡمُجۡرِمِیۡنَ یَوۡمَئِذٍ مُّقَرَّنِیۡنَ فِی  الۡاَصۡفَادِ ﴿ۚ﴾  سَرَابِیۡلُہُمۡ مِّنۡ قَطِرَانٍ وَّ تَغۡشٰی وُجُوۡہَہُمُ  النَّارُ ﴿ۙ﴾  لِیَجۡزِیَ اللّٰہُ  کُلَّ  نَفۡسٍ مَّا کَسَبَتۡ ؕ اِنَّ  اللّٰہَ  سَرِیۡعُ  الۡحِسَابِ ﴿﴾  ہٰذَا بَلٰغٌ  لِّلنَّاسِ وَ لِیُنۡذَرُوۡا بِہٖ وَ لِیَعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا ہُوَ  اِلٰہٌ  وَّاحِدٌ  وَّ لِیَذَّکَّرَ اُولُوا  الۡاَلۡبَابِ ﴿٪﴾
Dan  sungguh  mereka telah melakukan makar mereka, tetapi makar mereka ada di sisi Allah, dan  jika sekali pun  makar mereka dapat memindahkan gunung-gunung, maka   janganlah engkau sama sekali menyangka  bahwa  Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-ra-sul-Nya, sesungguhnya  Allah Maha Perkasa, Yang memiliki pembalasan.   Pada hari ketika bumi ini akan digantikan dengan bumi yang lain, dan begitu pula seluruh langit,  dan mereka akan tampil menghadap Allah, Yang Maha Esa, Maha Perkasa.   Dan  engkau akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat dengan rantai.   Baju mereka dari pelangkin (ter), dan wajah mereka akan tertutup  api.    Supaya Allah membalas setiap jiwa  apa yang telah diusahakannya, sesungguhnya penghisaban Allah sangat cepat  Al-Quran ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya dengannya mereka mendapat peringatan, dan supaya mereka me-ngetahui bahwa sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa, dan supaya orang-orang yang berakal memberikan perhatian. (Ibrahim [14]:47-53).
      Allah Swt.  sungguh-sungguh mengetahui  makar buruk mereka, dan Dia akan menggagalkannya (QS.8:31).  Dengan jatuhnya Mekkah dan tegaknya Islam di Arabia sebagai satu kekuatan dahsyat, maka seolah-olah terwujudlah satu alam semesta baru dengan langit dan bumi baru. Tertib lama telah dilenyapkan dan diganti oleh terbit baru, yang sama sekali berbeda dari yang lama.
     Para penentang rasul Allah tidak akan dapat melawan Sunnatullah berkenaan kepastian keunggulan para rasul Allah pada akhirnya, Dia berfirman:
اِنَّ  الَّذِیۡنَ یُحَآدُّوۡنَ اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗۤ اُولٰٓئِکَ فِی  الۡاَذَلِّیۡنَ ﴿﴾   کَتَبَ اللّٰہُ  لَاَغۡلِبَنَّ  اَنَا وَ  رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ  قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿﴾
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku  pasti akan menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. (Al-Mujādilah [58]:21-22).
   Ada tersurat nyata pada lembaran-lembaran sejarah bahwa kebenaran senantiasa menang terhadap kepalsuan. Demikian pula halnya di Akhir Zaman ini, sebagaimana para pengikut Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. Israili dahulu selalu mengungguli orang-orang  Yahudi -- yang berusaha membunuh Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. melalui penyaliban (QS.4:158-159) -- hal tersebut akan berulang kembali berkenaan dengan para pengikut misal Nabi Isa Ibnu Maryam a.s. di Akhir Zaman (QS.43:58) atas musuh-musuhnya, misal kaum Yahudi.

Penyesalan Terlambat Para Penentang Rasul Allah

      Agar pembahasannya tidak terus melebar maka pembahasan Surah Ash-shāffāt ayat 1-22 penulis akhiri, berikut adalah firman Allah Swt. yang  berhubungan pembahasan Bab-bab sebelumnya mengenai penciptaan “langit baru dan bumi baru” keruhanian, terutama melalui pengutusan Nabi Besar Muhammad saw. pada pengutusan beliau saw. yang pertama dan pada waktu pengutusan beliau saw. yang kedua kali secara ruhani di Akhir Zaman (QS.62:3-5), firman-Nya:
فَاسۡتَفۡتِہِمۡ  اَہُمۡ اَشَدُّ خَلۡقًا اَمۡ مَّنۡ خَلَقۡنَا ؕ اِنَّا خَلَقۡنٰہُمۡ مِّنۡ طِیۡنٍ لَّازِبٍ ﴿﴾   بَلۡ عَجِبۡتَ وَ  یَسۡخَرُوۡنَ ﴿۪﴾   وَ  اِذَا  ذُکِّرُوۡا لَا  یَذۡکُرُوۡنَ ﴿۪﴾   وَ  اِذَا  رَاَوۡا  اٰیَۃً  یَّسۡتَسۡخِرُوۡنَ ﴿۪﴾   وَ  قَالُوۡۤا  اِنۡ ہٰذَاۤ   اِلَّا  سِحۡرٌ  مُّبِیۡنٌ ﴿ۚ﴾   ءَ اِذَا مِتۡنَا وَ کُنَّا تُرَابًا وَّ  عِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبۡعُوۡثُوۡنَ ﴿ۙ﴾  اَوَ اٰبَآؤُنَا الۡاَوَّلُوۡنَ ﴿ؕ﴾   قُلۡ  نَعَمۡ  وَ  اَنۡتُمۡ  دَاخِرُوۡنَ ﴿ۚ﴾  فَاِنَّمَا ہِیَ زَجۡرَۃٌ  وَّاحِدَۃٌ  فَاِذَا ہُمۡ یَنۡظُرُوۡنَ  ﴿﴾  وَ قَالُوۡا یٰوَیۡلَنَا ہٰذَا یَوۡمُ  الدِّیۡنِ ﴿﴾  ہٰذَا یَوۡمُ الۡفَصۡلِ الَّذِیۡ کُنۡتُمۡ بِہٖ تُکَذِّبُوۡنَ ﴿٪﴾
Maka tanyakanlah kepada mereka, apakah mereka  yang lebih sukar diciptakan ataukah orang  lainnya yang telah Kami ciptakan? Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari  tanah liat lengket. Bahkan engkau merasa takjub, sedangkan mereka berolok-olok  Dan apabila mereka diperingatkan, mereka tidak memperhatikan.  Dan apabila mereka melihat suatu Tanda, mereka memperolok-oloknya.  Dan mereka berkata,  ”[Al-Quran] ini tidak  lain melainkan sihir yang nyata. Apakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi debu dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar  akan dibangkitkan lagi?  Apakah juga bapak-bapak kami dahulu?” Katakanlah: “Ya, dan kamu akan menjadi terhina!” Maka sesungguhnya saat itu hanya  dengan  sebuah teriakan maka tiba-tiba mereka akan bangkit lagi dan mulai dapat melihat. Dan mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Inilah Hari Pembalasan.” Dia berfirman: cInilah Hari Keputusan yang kamu selalu  mendustakannya.” (Ash-shāffāt [37]: 12-22).
       Atas penyesalan mereka itu selanjutnya  Allah Swt. berfirman mengenai nasib buruk selanjutnya yang akan menimpa mereka:   
اُحۡشُرُوا الَّذِیۡنَ ظَلَمُوۡا وَ اَزۡوَاجَہُمۡ وَ مَا  کَانُوۡا  یَعۡبُدُوۡنَ ﴿ۙ﴾  مِنۡ دُوۡنِ اللّٰہِ  فَاہۡدُوۡہُمۡ  اِلٰی صِرَاطِ الۡجَحِیۡمِ ﴿ٙ﴾  وَ قِفُوۡہُمۡ   اِنَّہُمۡ  مَّسۡئُوۡلُوۡنَ ﴿ۙ﴾  مَا  لَکُمۡ  لَا  تَنَاصَرُوۡنَ ﴿﴾  بَلۡ  ہُمُ  الۡیَوۡمَ  مُسۡتَسۡلِمُوۡنَ ﴿﴾
Diperintahkan kepada malaikat: Kumpulkanlah orang-orang zalim bersama kawan-kawan mereka dan apa yang selalu mereka sembah selain Allah lalu giringlah mereka ke jalan Jahannam.   Dan hentikanlah mereka sesungguhnya mereka akan ditanya. Mereka akan ditanyai:  “Apa yang terjadi pada kamu hingga kamu tidak tolong menolong?” Bahkan mereka pada hari itu akan berserah diri sepenuhnya. (Ash-shāffāt [37]:23-27).

Para Penghuni Neraka Saling Menyalahkan &
Ancaman Iblis

      Kesadaran akan ditanamkan pada diri orang-orang berdosa bahwa mereka sama sekali tidak berdaya tolong-menolong antara yang satu dengan yang lain.  Orang yang berdosa tidak akan memberikan pembelaan, melainkan hanya akan saling menyesali, seperti diperlihatkan oleh ayat-ayat berikutnya, firman-Nya:
وَ اَقۡبَلَ بَعۡضُہُمۡ عَلٰی بَعۡضٍ یَّتَسَآءَلُوۡنَ ﴿﴾  قَالُوۡۤا اِنَّکُمۡ کُنۡتُمۡ تَاۡتُوۡنَنَا عَنِ الۡیَمِیۡنِ ﴿﴾  قَالُوۡا  بَلۡ  لَّمۡ  تَکُوۡنُوۡا  مُؤۡمِنِیۡنَ ﴿ۚ﴾  وَ مَا  کَانَ لَنَا عَلَیۡکُمۡ مِّنۡ سُلۡطٰنٍ ۚ بَلۡ  کُنۡتُمۡ  قَوۡمًا طٰغِیۡنَ ﴿﴾  فَحَقَّ عَلَیۡنَا قَوۡلُ رَبِّنَاۤ ٭ۖ اِنَّا  لَذَآئِقُوۡنَ ﴿﴾  فَاَغۡوَیۡنٰکُمۡ   اِنَّا کُنَّا غٰوِیۡنَ ﴿﴾   فَاِنَّہُمۡ یَوۡمَئِذٍ فِی الۡعَذَابِ مُشۡتَرِکُوۡنَ ﴿﴾  اِنَّا کَذٰلِکَ نَفۡعَلُ  بِالۡمُجۡرِمِیۡنَ ﴿﴾
Dan sebagian mereka menghadap sebagian yang lain   saling berbantah. Mereka akan berkata: “Sesungguhnya kamu selalu datang kepada kami dari kanan.” Pemimpin-pemimpin  mereka akan berkata:  ”[Tidak] bahkan kamu sendiri bukan orang yang beriman.  Dan kami sekali-kali tidak memiliki kekuasaan atas kamu, bahkan kamu sendirilah kaum yang melampaui batas. Maka firman Tuhan kami telah terbukti benar atas kita, sesungguhnya kita pasti merasakan azab itu.  Dan kami telah menyesatkan kamu karena sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.” Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama di dalam azab. Sesungguhnya demikianlah Kami memperlakukan orang-orang berdosa. (Ash-shāffāt [37]:23-35).
       Kata  “Kanan” dalam kalimat “Sesungguhnya kamu selalu datang kepada kami dari kanan“ dapat berarti agama, dan ayat itu dapat diartikan  “Kamu menyamar dengan berjubahkan agama untuk menipu kami.” Atau, kata yamin dapat berarti kekuasaan dan kekuatan, dan ayat itu dapat diartikan: “Kamu menghadapi kami dengan kekuasaan dan kekuatan besar.” Atau, kata itu dapat berarti  “Kamu datang kepada kami dengan bersumpah bahwa kamu benar.”
     Para pemimpin kekafiran  akan berkata kepada para pengikut mereka yang menyalahkan mereka: “Kamu sendiri memilih mengikuti kami, dan karena kami sendiri telah tersesat, kamu tidak dapat mengharapkan sesuatu yang lebih baik dari kami.” Hal itu sama seperti orang buta memimpin orang buta pula, sehingga baik yang diikuti mau pun  orang-orang yang mengikuti mereka itu  sama-sama menjadi penghuni neraka jahannam.
    Cara-cara para penentang rasul Allah dalam mempengaruhi  masyarakat umum untuk sama-sama menentang rasul Allah tersebut  pada hakikatnya sesuai dengan ancaman yang dikemukakan Iblis ketika mereka diusir dari surge keridhaan Allah Swt. karena mereka menolak “sujud” (tunduk patuh) kepada Adam ketika diperintahkan Allah Swt. kepada mereka, firman-Nya:
وَ لَقَدۡ خَلَقۡنٰکُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنٰکُمۡ ثُمَّ قُلۡنَا لِلۡمَلٰٓئِکَۃِ اسۡجُدُوۡا  لِاٰدَمَ ٭ۖ فَسَجَدُوۡۤا  اِلَّاۤ  اِبۡلِیۡسَ ؕ لَمۡ  یَکُنۡ مِّنَ السّٰجِدِیۡنَ ﴿﴾  قَالَ مَا مَنَعَکَ  اَلَّا  تَسۡجُدَ   اِذۡ   اَمَرۡتُکَ ؕ قَالَ  اَنَا خَیۡرٌ  مِّنۡہُ ۚ خَلَقۡتَنِیۡ مِنۡ نَّارٍ  وَّ  خَلَقۡتَہٗ  مِنۡ  طِیۡنٍ ﴿﴾ قَالَ فَاہۡبِطۡ مِنۡہَا فَمَا یَکُوۡنُ لَکَ اَنۡ تَتَکَبَّرَ فِیۡہَا فَاخۡرُجۡ  اِنَّکَ مِنَ الصّٰغِرِیۡنَ ﴿﴾ قَالَ  اَنۡظِرۡنِیۡۤ   اِلٰی  یَوۡمِ  یُبۡعَثُوۡنَ ﴿﴾ قَالَ   اِنَّکَ  مِنَ  الۡمُنۡظَرِیۡنَ ﴿﴾ قَالَ فَبِمَاۤ  اَغۡوَیۡتَنِیۡ لَاَقۡعُدَنَّ  لَہُمۡ صِرَاطَکَ  الۡمُسۡتَقِیۡمَ ﴿ۙ﴾ ثُمَّ لَاٰتِیَنَّہُمۡ مِّنۡۢ بَیۡنِ اَیۡدِیۡہِمۡ وَ مِنۡ خَلۡفِہِمۡ  وَ عَنۡ اَیۡمَانِہِمۡ وَ عَنۡ شَمَآئِلِہِمۡ ؕ وَ لَا  تَجِدُ اَکۡثَرَہُمۡ شٰکِرِیۡنَ ﴿﴾ قَالَ اخۡرُجۡ مِنۡہَا مَذۡءُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًا ؕ لَمَنۡ تَبِعَکَ مِنۡہُمۡ لَاَمۡلَـَٔنَّ جَہَنَّمَ  مِنۡکُمۡ  اَجۡمَعِیۡنَ ﴿﴾
Dan  sungguh  Kami  benar-benar telah menciptakan kamu, kemudian  Kami memberi kamu bentuk, lalu Kami berfirman kepada para malaikat:  Sujudlah yakni patuhlah sepenuhnya  kamu kepada Adam",  maka mereka bersujud ke-cuali iblis, ia tidak termasuk orang-orang yang sujud.  Dia  berfirman: “Apa  yang telah menghalangi engkau sehingga engkau tidak  sujud yakni patuh sepenuhnya ketika Aku memberi perintah kepada engkau?” Ia (Iblis) berkata: “Aku lebih baik daripada dia, Engkau menciptakan aku dari api dan Engkau menciptakan dia dari tanah liat.”   Dia berfirman: ”Jika demikian, pergilah engkau darinya, karena sekali-kali tidak patut bagi engkau berlaku takabur di dalamnya, karena itu keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk di antara orang-orang yang hina.”    Ia (Iblis)   berkata: “Berilah aku tangguh sampai hari mereka dibangkitkan.” Dia berfirman: “Sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang diberi tangguh.”    Ia (iblis) berkata: “Karena Engkau telah menyatakan  aku  sesat, niscaya aku akan menghadang mereka di jalan Engkau yang lurus,   kemudian  niscaya  akan ku-datangi mereka dari depan  mereka, dari belakang mereka, dari kanan mereka, dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka  bersyukur.”   Dia berfirman: “Keluarlah engkau darinya dengan  terhina dan ter-usir,  barangsiapa dari mereka mengikuti engkau, niscaya akan Aku pe-nuhi Jahannam dengan kamu semua.” (Al-A’rāf [7]:12-19).

Jejaring Ancaman Hadangan Iblis

 Makna  ungkapan “Adam diciptakan dari tanah liat” adalah bahwa manusia dapat menuangkan wujud akhlaknya ke dalam berbagai bentuk, sebagaimana tanah liat mudah diberi bentuk apa pun.   Karena perintah supaya sujud  kepada Adam a.s.  itu ditujukan kepada malaikat-malaikat, maka perintah Allah Swt. itu berlaku untuk semua makhluk,  sebab para malaikat adalah "tangan-tangan" atau instrument  Allah Swt. yang bertugas melaksanakan perintah-perintah-Nya.
Iblis itu bukan malaikat (QS.18:51). Iblis adalah gembong ruh-ruh jahat sedangkan Jibril adalah pemimpin malaikat-malaikat. Kejadian yang disebutkan di sini sama sekali tidak ada hubungannya dengan nenek-moyang pertama umat manusia yang dapat disebut Adam pertama. Kejadian itu hanya berhubungan dengan Nabi Adam , yang tinggal di bumi ini kira-kira 6.000 tahun yang lalu dan menurunkan Nabi Nuh a.s.  dan Nabi Ibrahim a.s.  serta keturunan beliau-beliau yang dibahas dalam kisah ini.
  Apa yang dikemukakan dalam ayat-ayat ini sebagai percakapan antara Allah Swt.  dan iblis, tidak perlu diartikan bahwa wawancakap (dialog) demikian benar-benar telah terjadi. Kata-kata itu hanya melukiskan keadaan-keadaan yang telah timbul sebagai akibat penolakan iblis untuk sujud kepada Adam a.s..
    Makna   kebangkitan yang disebut dalam ayat ini bukan Kiamat Besar (Kiamat Qubra) umat manusia yang ditakdirkan untuk menjelang alam akhirat, melainkan kebangkitan ruhani manusia, sebagai hasil dari  ketakwaan kepada Allah Swt. dan ketaatan kepada rasul Allah,  atau keadaan pada saat alam-sadar ruhaninya telah sepenuh-penuhnya berkembang. Menurut ayat tersebut Iblis hanya dapat membawa manusia ke jalan kesesatan selama ia secara ruhani belum dibangkitkan, tetapi begitu ia mencapai martabat ruhani yang tinggi -- sebagaimana dikenal dengan istilah baqa (kelahiran kembali) -- maka iblis tidak dapat mencelakannya (QS.17:66).
  Perhatikanlah jejaring godaan-godaan dan bujukan-bujukan yang diancamkan oleh syaitan: “Karena Engkau telah menyatakan  aku  sesat, niscaya aku akan menghadang mereka di jalan Engkau yang lurus,   kemudian  niscaya  akan kudatangi mereka dari depan  mereka, dari belakang mereka, dari kanan mereka, dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka  bersyukur.”

Tiga Macam Ancaman (Intimidasi) yang Dilakukan Iblis

Dalam Surah Al-Quran  berikut ini Allah Swt. menjelaskan mengenai bentuk-bentuk “penghadangan” Iblis terhadap perjuangan suci rasul Allah, firman-Nya:
قَالَ اذۡہَبۡ فَمَنۡ تَبِعَکَ مِنۡہُمۡ فَاِنَّ جَہَنَّمَ  جَزَآؤُکُمۡ  جَزَآءً  مَّوۡفُوۡرًا ﴿﴾  وَ اسۡتَفۡزِزۡ مَنِ اسۡتَطَعۡتَ مِنۡہُمۡ بِصَوۡتِکَ وَ اَجۡلِبۡ عَلَیۡہِمۡ بِخَیۡلِکَ وَ رَجِلِکَ وَ شَارِکۡہُمۡ فِی الۡاَمۡوَالِ وَ الۡاَوۡلَادِ وَ عِدۡہُمۡ ؕ وَ مَا یَعِدُہُمُ الشَّیۡطٰنُ   اِلَّا  غُرُوۡرًا ﴿﴾  اِنَّ عِبَادِیۡ  لَیۡسَ  لَکَ  عَلَیۡہِمۡ سُلۡطٰنٌ ؕ وَ کَفٰی  بِرَبِّکَ  وَکِیۡلًا  ﴿﴾
Dia berfirman: “Pergilah, lalu barangsiapa akan mengikuti engkau dari antara mereka maka sesungguhnya Jahannamlah balasan bagi kamu,  suatu balasan yang penuh.  Dan bujuklah siapa dari antara mereka yang engkau sanggup dengan suara engkau, dan kerahkanlah ter-hadap mereka pasukan berkuda eng-kau dan pasukan berjalan-kaki engkau dan berserikatlah dengan mereka dalam harta  dan anak-anak mereka, dan berikanlah janji-janji kepada mereka.”  Dan syaitan tidak menjanjikan kepada mereka selain tipu-daya. Sesungguhnya mengenai hamba-hamba-Ku, engkau tidak akan mempunyai kekuasaan1633 atas mereka, dan cukuplah Tuhan Engkau sebagai Pelindung. (Bani Israil [17]:64-66).
      Ayat ini menguraikan tiga macam daya-upaya yang dilakukan oleh putra-putra kegelapan untuk membujuk manusia supaya menjauhi jalan kebenaran yang diajarkan   rasul Allah:
      (1) mereka berusaha menakut-nakuti orang-orang miskin dan lemah dengan ancaman akan mempergunakan kekerasan terhadap mereka;
    (2) mereka mempergunakan tindakan-tindakan yang lebih keras terhadap mereka yang tidak dapat ditakut-takuti dengan cara gertak sambal, yaitu dengan mengadakan persekutuan-persekutuan untuk tujuan melawan mereka dan mengadakan serangan bersama terhadap mereka dengan segala cara;
    (3) mereka mencoba membujuk orang-orang kuat dan yang lebih berpengaruh dengan tawaran akan menjadikannya pemimpin mereka, asalkan mereka tidak akan membantu lagi pihak kebenaran.
       Di Akhir Zaman ini ketiga bentuk  makar-buruk yang dilakukan oleh Iblis dan para pengikutnya tersebut terjadi juga terhadap Rasul Akhir Zaman dan para pengikutnya, yakni  terhadap  Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad a.s.., namun Allah Swt. tetap tidak akan mengubah Sunnatullah-Nya berkenaan para rasul Allah, firman-Nya:
اِنَّ  الَّذِیۡنَ یُحَآدُّوۡنَ اللّٰہَ وَ رَسُوۡلَہٗۤ اُولٰٓئِکَ فِی  الۡاَذَلِّیۡنَ ﴿﴾   کَتَبَ اللّٰہُ  لَاَغۡلِبَنَّ  اَنَا وَ  رُسُلِیۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ  قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿﴾
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya mereka itu termasuk orang-orang yang sangat hina. Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku  pasti akan menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat, Maha Perkasa. (Al-Mujādilah [58]:21-22).
   Manusia dapat terkena oleh bujukan-bujukan syaitan selama dia belum “dibangkitkan”, yaitu selama keimanannya belum mencapai taraf yang sempurna, sedangkan terhadap hamba-hamba Allah Swt. yang telah mengalami kebangkitan ruhani karena sepenuhnya  bertakwa kepada Allah Swt. dan taat kepada rasul-Nya semua bentuk ancaman  iblis tersebut tidak akan mempan: “Sesungguhnya mengenai hamba-hamba-Ku, engkau tidak akan mempunyai kekuasaan  atas mereka, dan cukuplah Tuhan Engkau sebagai Pelindung. “

(Bersambung)

Rujukan: The Holy Quran
Editor: Malik Ghulam Farid
***

Pajajaran Anyar,21 Februari  2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar